Eksekusi Tongkonan Kapun

Mahasiswa Unjuk Rasa, Jalan Poros Toraja Macet Satu Kilometer, Lalu Lintas Kota Makale Lumpuh Total

Kondisi ini menyebabkan antrean kendaraan mengular dari arah kantor bupati hingga ke arah RS Fatimah.

Anastasya/ Tribun Toraja
UNJUK RASA - Arus lalu lintas di pusat Kota Makale, Tana Toraja, Sulsel, lumpuh total pada Rabu (6/10/2025) siang. Kemacetan panjang sejauh satu kilometer terjadi akibat aksi unjuk rasa di depan Kantor Pengadilan Negeri Makale, di Jalan Pongtiku. 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Arus lalu lintas di pusat Kota Makale, Tana Toraja, Sulsel, lumpuh total pada Rabu (6/10/2025) siang.

Kemacetan panjang sejauh satu kilometer terjadi di Jalan Pongtiku akibat aksi unjuk rasa di depan Kantor Pengadilan Negeri Makale.

Unjuk rasa dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Toraja bersama tokoh adat, dalam rangka menolak rencana eksekusi Tongkonan Ka’pun yang tengah bersengketa.

Massa memblokade jalan poros dengan melintangkan truk, tiang rambu lalu lintas, dan membakar ban di tengah jalan, membuat kendaraan tidak dapat melintas sama sekali.

Kondisi ini menyebabkan antrean kendaraan mengular dari arah kantor bupati hingga ke arah RS Fatimah.

Kemacetan berlangsung sekitar 25 menit sebelum akhirnya petugas lalu lintas Polres Tana Toraja berhasil mengendalikan situasi dan membuka kembali jalur yang tertutup.

Salah satu pengendara ojek online, Rijal (32), mengaku sudah terjebak di tengah kemacetan.

“Dari tadi saya cuma bisa menepi dan menunggu macetnya selesai. Memang menghambat kerja, tapi mau bagaimana lagi, mahasiswa dan masyarakat juga punya hak menyuarakan aspirasi,” ujarnya kepada TribunToraja.com di lokasi.

Sementara itu, petugas keamanan dari Polres Tana Toraja bersama Satuan Lalu Lintas (Satlantas) tampak berupaya membuka jalur dan mengurai arus kendaraan. 

Situasi sempat memanas ketika mahasiswa menolak membuka akses jalan dan terjadi aksi dorong-dorongan antara massa dan aparat.

Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) Polres Tana Toraja, AKP Y Tedang, mengatakan penutupan jalan telah mengganggu arus lalu lintas, namun situasi kini sudah kembali normal.

“Kami bertindak sesuai aturan. Sudah kami beri waktu bagi massa menyampaikan aspirasi, tapi karena ini sudah menjelang sore, kami harus memastikan jalan bisa digunakan kembali oleh masyarakat,” jelasnya.

Aksi penolakan eksekusi Tongkonan Ka’pun ini bukan yang pertama kalinya terjadi. 

Mahasiswa dan tokoh adat menilai pelaksanaan eksekusi akan berdampak luas terhadap kelestarian tongkonan sebagai simbol budaya dan warisan leluhur Toraja.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved