Ledakan di Blitar

Tiga Jenazah Korban Ledakan di Blitar Diserahkan ke Pihak Keluarga, Satu Masih Proses Identifikasi

Turut hadir dalam penyerahan jenazah korban Kapolres Blitar, Kota AKBP Argowiyono, Kepala Desa Karangbendo Khoirul Anam, dan perwakilan keluarga...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Surya
Petugas memasukkan peti jenazah korban ledakan bahan petasan ke mobil ambulans untuk dibawa dari RSUD Srengat ke rumah duka di Desa Karangbendo, Ponggok, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023). 

Sedangkan kedua anaknya, Arifin dan Deni Widodo kondisi tubuhnya tidak utuh, tapi sudah teridentifikasi dari sidik jari dan tahi lalat di wajah serta bentuk tatanan gigi.

"Untuk korban Wawa masih proses identifikasi oleh ahli. Karena kerusakan (tubuhnya) parah," katanya.

 

Petugas BPBD Kabupaten Blitar membawa potongan tubuh manusia dalam kantong jenazah yang diduga korban ledakan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Senin (20/2/2023).
Petugas BPBD Kabupaten Blitar membawa potongan tubuh manusia dalam kantong jenazah yang diduga korban ledakan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Senin (20/2/2023). (Tribun Jatim/Samsul Hadi)

Baca juga: Tim Jihandak Polda Jawa Timur Turun ke Lokasi Kejadian Ledakan di Blitar

 

Anak Kedua Darman Tak Mengenali Wajah Adiknya

Priyo, anak kedua dari Darman mengaku tak bisa mengenali wajah adik-adiknya, Arifin (28) dan Deni Widodo (23) yang meninggal dunia akibat ledakan di rumah mereka pada Minggu (19/2/2023) malam.

Sementara wajah sang ayah, Darman masih bisa dia kenali.

Diketahui Darman dan dua anaknya, Arifin dan Deni Widodo meninggal dunia setelah terjadi ledakan diduga dari bahan baku petasan di Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Minggu (19/2/2023) malam.

Akibat peristiwa ini sebanyak 4 orang meninggal dunia.

Mereka adalah Darman dan dua anaknya, Arifin dan Deni Widodo.

 

Baca juga: UPDATE Pasca Ledakan Dahsyat, Potongan Tubuh Ditemukan 100 Meter dari TKP

 

Sedangkan seorang korban lainnya adalah Betrisa Neswa Roszi (17), keponakan korban Darman.

Priyo sempat melihat kondisi jenazah ayah dan kedua adiknya di kamar jenazah RSUD Srengat, Kabupaten Blitar.

"Cuma mengenali (jenazah) ayah, untuk Arifin dan Widodo tidak bisa mengenali. Kondisi (jenazah) rusak, tidak utuh. Yang masih utuh (jenazah) ayah saya," kata Priyo saat menunggu penyerahan jenazah di RSUD Srengat, Kabupaten Blitar, Selasa (21/2/2023).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved