Gempa di Turki

Unhas Kirim Tim Dokter ke Turki, Berangkat Hari Ini

Mereka akan bergabung dengan tim kemanusiaan dari berbagai negara untuk membantu penanganan korban gempa bumi magnitudo 7,8.

|
Editor: Apriani Landa
int/unhas.ac.id
Gedung Retorat Unhas 

Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu M Iqbal, mengatakan masih ada seorang ibu dan dua anaknya yang sampai saat ini tidak dapat dihubungi. Menurut Iqbal, seorang ibu dan dua anaknya itu tinggal di Antakya.

KBRI Ankara sudah mencoba menghubungi melalui simpul-simpul masyarakat Indonesia di sana dan menghubungi otoritas setempat. Namun belum membuahkan hasil sehingga tim masih mencoba memastikan lagi.

"Sampai saat ini belum berhasil kami hubungi tapi akan terus kami coba," kata Iqbal.

Di Diyarbakir juga ada dua orang pekerja spa yang belum berhasil dihubungi KBRI, bahkan rekan satu kerja belum bisa menghubungi keduanya.

"Tim yang akan melakukan evakuasi ke Diyarbakir juga akan mencari warga kita ini," ujarnya.

Dubes Iqbal melaporkan, cuaca di Turki saat ini juga sangat ekstrem dan terjadi badai salju sehingga sulit melakukan pergerakan. Namun perwakilan RI bersama pemerintah Turki terus memaksimalkan upaya evakuasi.

"Diperkirakan lebih dari 10 ribu bangunan hancur," ungkapnya.

KBRI Ankara mengirimkan bantuan kemanusian berupa satu kontainer makanan instan yang dapat dikonsumsi para korban gempa.

Satu kontainer itu berupa mie instan sebanyak 2000 boks, serta kompor gas portable untuk membuat air panas.

Iqbal menjelaskan terjadi panic buying di Turki pascagempa bumi 7,8 magnitude, sehingga bantuan yang bisa dikumpulkan KBRI dalam waktu satu hari kemarin adalah makanan instan.

"Kita sudah coba ke beberapa tempat untuk mencari selimut, semua sudah habis," kata Iqbal.

Rombongan KBRI akan membawa sekitar 300 selimut yang nanti akan dibagikan langsung kepada WNI yang membutuhkan di wilayah bencana.

Sekira akan ada empat Tim KBRI Ankara yang sedang menuju lokasi bencana gempa untuk mengevakuasi 104 WNI dari 5 titik ke Ankara.

Adapun lima titik tersebut yakni di Gaziantep, Kahramanmaras, Adana, Hatay dan Dyarbakir.

"Karena tidak semua WNI dievakuasi. Ada yang memilih untuk tetap tinggal, tapi kita akan memberikan logistik termasuk selimut untuk mereka," ujarnya.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved