Gempa di Turki

Tim Bantuan Medis Unhas Tiba di Turki, Bangun 20 Tenda Darurat untuk Pelayanan Kesehatan

Tim bantuan medis Unhas tergabung dalam rombongan Emergency Medical Tim (EMT), berada di bawah koordinasi Pusat Krisis Kesehatan Kementerian (Kemenkes

Editor: Apriani Landa
tangkapan layar
Tim Emergency Medical Tim (EMT), termasuk tim medis Unhas membangun tenda darurat untuk pelayanan kesehatan untuk korban gempa di Turki. EMT ini berada di bawah koordinasi Pusat Krisis Kesehatan Kementerian (Kemenkes). 

TRIBUNTORAJA.COM, ANKARA - Tim bantuan medis Universitas Hasanuddin untuk aksi kemanusiaan telah tiba di Kota Hatay, Turki.

Hatay merupakan salah satu lokasi terdampak gempa cukup berat.

Medis Unhas yang beranggotakan lima orang dan tergabung dalam rombongan relawan Indonesia lainnya.

Tim bantuan medis Unhas tergabung dalam rombongan Emergency Medical Tim (EMT), berada di bawah koordinasi Pusat Krisis Kesehatan Kementerian (Kemenkes).

Sesuai laporan yang diberikan oleh dr Hisbullah SpAn KIC-KAKV, setiba di Turki, mereka segera membangun tenda darurat untuk optimalisasi pelayanan kesehatan dan pusat informasi.

Tenda darurat ini untuk dimanfaatkan sebagai lokasi pelayanan kesehatan dan pusat informasi bagi korban terdampak gempa.

"Seluruh tim dokter dan tentara nasional Indonesia bergotong royong membangun kurang lebih 20 tenda yang akan dimanfaatkan sebagai rumah sakit lapangan dan tenda pendukung lainnya untuk memaksimalkan bantuan yang berasal dari Indonesia," jelas dr Hasbullah.

Sebelumnya, tim medis Unhas beserta rombongan lainnya berangkat dari Lanud Halim Perdana Kusuma menggunakan dua pesawat, yakni pesawat Boing 747 TNI-AU dan Hercules TNI-AU, Sabtu (11/2/2023) pagi.

Rombongan yang berangkat terdiri dari 47 orang personel Basarnas, 10 anggota Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan tim EMT sebanyak 110 orang.

Secara umum, Unhas selalu proaktif dan terlibat dalam berbagai aksi kemanusiaan termasuk bencana di Turki.

Bencana gempa dengan dampak dahsyat di Turki tidak hanya menjadi tanggungjawab negara, tetapi juga perguruan tinggi dengan memberikan bantuan, termasuk bantuan di bidang kesehatan.

Tim dokter Unhas ini bukan pertama kali menjalankan tugas kemanusiaan ke luar negeri, tetapi sudah memiliki jam terbang tinggi membantu korban bencana di berbagai belahan dunia sesuai komitmen sebagai kampus humaniversity. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved