Gempa di Turki

Unhas Kirim Tim Dokter ke Turki, Berangkat Hari Ini

Mereka akan bergabung dengan tim kemanusiaan dari berbagai negara untuk membantu penanganan korban gempa bumi magnitudo 7,8.

|
Editor: Apriani Landa
int/unhas.ac.id
Gedung Retorat Unhas 

Winda mengatakan dirinya tinggal di asrama yang berada dalam bangunan lima lantai.

Menurut Winda, getaran keras gempa terasa di sepuluh provinsi di dekat pusat gempa, termasuk di tempatnya tinggal.

Saat terjadi gempa, Winda menjelaskan, dirinya sedang tidur karena saat itu masih pagi. Pada waktu itu, ia sempat tak bisa keluar dari ruangan.

"(Getarannya) sangat terasa sekitar dua sampai tiga menit kami menunggu di dalam ruangan, di bawah meja, tidak bisa keluar, karena guncangannya sangat besar," kata Winda.

Setelah tiga sampai lima menit, ia akhirnya bisa keluar dari kamar. Winda mengungkapkan, saat ini semua mahasiswa di asramanya mengungsi di tempat yang aman.

Meski begitu, ia bersyukur asramanya tak mengalami kerusakan parah karena bangunan asrama itu aslinya merupakan shelter gempa.

"Tapi kami masih belum bisa masuk ke asrama sampai saat ini, karena ditakutkan adanya gempa susulan yang akan datang," tuturnya.

Winda juga menegaskan, semua aktivitas dihentikan termasuk perkuliahan, dan memperkirakan hal itu akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.

Kini, Winda mengatakan dirinya mengungsi ke sebuah desa yang jauh dari pusat kota.

"Sekarang kami mengungsi di sebuah desa dan menjauh dari kota karena di kota banyak bangunan tinggi dan retak-retak, jadi kami diungsikan sementara," kata Winda.

Meski berada di desa, tetapi diungkap Winda mereka tak boleh berada di rumah. Mereka hanya diperbolehkan masuk ke rumah untuk mengambil makanan-makanan dan persediaan yang dibutuhkan selama mengungsi.

"Walaupun kami di desa tapi kami tidak boleh masuk ke rumah, takut ada gempa susulan datang. Kami hanya diperbolehkan masuk ke rumah 10 menit untuk mengambil makanan," lanjut Winda.

Sayangnya Winda dan pengungsi lainnya pun tak memiliki tempat untuk beristirahat, yang membuat mereka terpaksa harus berada di dalam mobil.

"Di sini suasannya hujan bahkan di beberapa tempat ada turun salju sehingga kami berada di mobil untuk menghangatkan tubuh," kata Winda.

WNI Ibu dan 2 Anak Masih Dicari

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved