Kisah Inspiratif Anton, Guru Tunanetra yang Menyalakan Cahaya dari Kegelapan
Anton dikenal bukan hanya sebagai pendidik yang berdedikasi, tetapi juga sebagai petani tangguh yang tetap bekerja di ladang saat
Penulis: Lilianti Ariyani Saalino | Editor: Imam Wahyudi
Setelah beberapa tahun mengabdi, pada 2017 ia dipindahkan ke SMPN 1 Sa’dan Matallo, sekolah tempatnya kini menginspirasi banyak orang.
Sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan IV B, Anton menjalankan tugasnya dengan tanggung jawab besar dan semangat yang tak pernah surut, meski harus berhadapan dengan keterbatasan yang tak mudah.
Ketika ditanya apa yang membuatnya memilih menjadi guru, Anton tersenyum.
Ia menyebut, keinginannya muncul setelah mendengar Doa Jenderal Douglas MacArthur untuk anaknya.
“Dulunya saya tidak pernah terpikir jadi guru. Saya hanya berusaha untuk hidup. Tapi setelah mendengar doa MacArthur yang memohon agar anaknya bisa hidup susah agar mampu memimpin hidupnya sendiri, saya seperti tersadar. Doa itu membuat beban saya hilang,” kenangnya, saat ditemui di sekolahnya, Rabu (30/10/2025).
Doa itu menyentuh hati Anton.
Ia menyadari bahwa setiap kesulitan adalah bagian dari cara Tuhan membentuk dirinya menjadi pribadi yang kuat.
Kini, dari balik keterbatasan penglihatannya, Anton justru menjadi sumber terang bagi murid-muridnya.
Ia membuktikan bahwa cahaya sejati tidak datang dari mata, tetapi dari hati yang tak pernah menyerah.(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/anton1.jpg)
                
												      	
												      	
				
			
											
											
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.