Akses Transportasi Jadi Kendala, Wisatawan Mancanegara ke Toraja Terus Menurun

rendahnya angka kunjungan wisatawan asing ke Toraja disebabkan oleh keterbatasan aksesibilitas dan konektivitas transportasi.

Lilis/Tribun Toraja
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Toraja Utara, Karniati Lebonna P 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Toraja Utara makin menurun.

Jumlahnya jauh lebih rendah dibandingkan wisatawan nusantara.

Salah satu faktor utama yang disebut menjadi penyebabnya adalah sulitnya akses transportasi menuju destinasi wisata di wilayah pegunungan tersebut.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Toraja Utara, Karniati Lebonna P, mengungkapkan bahwa data kunjungan wisatawan hingga Agustus 2025 menunjukkan dominasi pengunjung domestik yang sangat tinggi.

“Untuk periode Januari hingga Agustus 2025, total wisatawan nusantara tercatat sebanyak 157.427 orang, sedangkan wisatawan mancanegara hanya 8.137 orang,” ujarnya di ruang kerjanya, Selasa (21/10/2025).

Menurut Karniati, rendahnya angka kunjungan wisatawan asing ke Toraja disebabkan oleh keterbatasan aksesibilitas dan konektivitas transportasi.

Wisatawan dari luar negeri umumnya harus melalui perjalanan panjang dari Makassar sebelum mencapai Toraja.

“Akses ke Toraja masih relatif sulit bagi wisatawan asing. Mereka biasanya masuk melalui Bandara Internasional Sultan Hasanuddin di Makassar, lalu melanjutkan perjalanan darat sekitar 7–8 jam untuk sampai ke Toraja,” jelasnya.

Selain faktor transportasi, ia juga menyoroti fasilitas pendukung pariwisata yang belum sepenuhnya memenuhi standar internasional.

Hal ini turut memengaruhi kenyamanan dan minat wisatawan asing untuk berkunjung.

“Banyak fasilitas penginapan, transportasi, dan pemandu wisata di Toraja yang masih perlu ditingkatkan. Kendala bahasa juga menjadi tantangan karena belum semua pelaku wisata mampu berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Inggris,” tambahnya.

Sementara itu, wisatawan nusantara masih mendominasi karena faktor jarak dan kemudahan akses, serta beragamnya motif kunjungan.

Mulai dari wisata budaya, edukasi, hingga spiritual.

“Kebanyakan wisatawan lokal datang dari kalangan pelajar, komunitas budaya, dan peziarah. Toraja masih menjadi tujuan favorit untuk wisata edukatif dan spiritual,” tuturnya.

Beberapa destinasi yang paling banyak dikunjungi wisatawan antara lain Ke’te Kesu’, Londa, To’Tombi, Kalimbuang Bori’, Museum Pongtiku, dan Lo’ko Mata.

Karniati berharap, ke depan pemerintah dapat memperkuat infrastruktur transportasi dan memperbaiki fasilitas wisata agar Toraja semakin mudah diakses wisatawan mancanegara.

“Kami berharap pengembangan pariwisata di Toraja Utara terus meningkat, agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal,” pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved