Bolehkah Campur Pertalite dan Pertamax di Kendaraan? Ini Penjelasan Ahli UGM
Ahli UGM menjelaskan dampak mencampur Pertalite dan Pertamax. Campuran keduanya menurunkan efisiensi pembakaran, meningkatkan emisi, dan...
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM – Banyak pemilik kendaraan kerap mencampur Pertalite dan Pertamax dengan alasan ingin menghemat biaya bahan bakar minyak (BBM) tanpa mengorbankan performa mesin.
Ada pula yang melakukannya karena keterbatasan stok di SPBU, di mana hanya tersedia salah satu jenis bensin.
Namun, benarkah pencampuran dua jenis BBM ini aman bagi mesin kendaraan?
Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM), Jayan Sentanuhady, menjelaskan bahwa mencampur Pertamax dan Pertalite akan menghasilkan nilai oktan di tengah-tengah, yakni sekitar Research Octane Number (RON) 91.
“Kalau 50 banding 50, jadi RON 91,” ujar Jayan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Menurutnya, hasil campuran tersebut tidak sesuai dengan standar masing-masing bensin.
Akibatnya, kualitas pembakaran menurun dan performa mesin berpotensi terganggu.
Baca juga: Kawasaki dan Honda Terbanyak, Ini Daftar Motor yang Tak Boleh Lagi Isi Pertalite
Dampak Campuran Pertalite dan Pertamax pada Mesin
Jayan menjelaskan, bagi pengguna yang biasa menggunakan Pertalite, performa mesin bisa sedikit meningkat karena nilai oktan naik.
Namun, bagi pengguna yang biasanya memakai Pertamax, pencampuran justru menurunkan kualitas bahan bakar dan berpotensi merugikan mesin.
“Kalau oktan lebih rendah, dampaknya ke mesin dan juga emisi,” jelasnya.
Ia menambahkan, campuran kedua jenis bensin ini dapat meningkatkan emisi gas buang serta menurunkan efisiensi pembakaran.
Dalam jangka panjang, kondisi tersebut dapat memicu knocking atau bunyi gemerutuk dari ruang bakar mesin.
“Knocking itu suara gemerutuk dari dalam ruang bakar. Kalau berlangsung terus menerus, bisa membuat mesin jadi rusak,” katanya.
Baca juga: Banyak Motor Rusak Usai Isi Pertalite, Pertamina Buka 17 Posko Pengaduan di Jawa Timur
Mesin Modern Lebih Adaptif, tapi Tidak Dianjurkan
Walau begitu, Jayan menyebut mesin kendaraan modern kini umumnya sudah lebih adaptif terhadap variasi bahan bakar, sehingga efek negatifnya mungkin tidak langsung terasa.
“Tidak akan ada masalah karena mesin modern biasanya sudah adaptif terhadap bahan bakar,” ujarnya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa mencampur Pertamax dan Pertalite secara sengaja tetap tidak disarankan, karena bisa menurunkan efisiensi mesin dalam jangka panjang dan mempercepat kerusakan komponen.
(*)
| Kawasaki dan Honda Terbanyak, Ini Daftar Motor yang Tak Boleh Lagi Isi Pertalite |
|
|---|
| Banyak Motor Rusak Usai Isi Pertalite, Pertamina Buka 17 Posko Pengaduan di Jawa Timur |
|
|---|
| Sejumlah Motor di Sumenep Jawa Timur Rusak usai Isi Pertalite |
|
|---|
| Kementerian ESDM Minta SPBU Swasta Tak Sering Impor BBM: Kuota Pertamina Masih Banyak |
|
|---|
| Tangki Mobil Modifikasi Diduga Picu Kelangkaan BBM di Sulsel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/spbu-karassik-pakai-kebaya-hari-kartini-2142025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.