Gerindra Makassar Tolak Ketum Projo Budi Arie Gabung Partai Prabowo

Pernyataan itu sontak menuai reaksi dari kader partai berlambang kepala garuda di sejumlah daerah, termasuk Makassar.

Editor: Imam Wahyudi
kompas.com
Budi Arie Setiadi, Ketua Umum Projo yang disebut bakal bergabung dengan Gerindra. 

TRIBUNTORAJA.COM - Rencana Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, bergabung ke Partai Gerindra mendapat penolakan dari DPC Partai Gerindra Kota Makassar.

Alasannya, langkah tersebut dinilai berpotensi mengganggu keharmonisan dan konsistensi arah perjuangan partai di tingkat akar rumput.

Budi Arie sebelumnya secara terbuka mengungkapkan niatnya bergabung dengan Gerindra saat membuka Kongres III Projo di Jakarta, Sabtu (1/11/2025).

Pernyataan itu sontak menuai reaksi dari kader partai berlambang kepala garuda di sejumlah daerah, termasuk Makassar.

Ketua DPC Gerindra Kota Makassar Eric Horas mengatakan pada prinsipnya Gerindra adalah partai terbuka bagi siapa pun yang ingin bergabung.

Namun, menurutnya, keterbukaan itu tidak berarti menerima semua pihak tanpa mempertimbangkan latar belakang dan kesesuaian dengan nilai perjuangan partai.

“Partai Gerindra terbuka untuk siapa saja, tapi yang bergabung harus paham arah perjuangan kami. Tidak cukup hanya pernah mendukung Pak Prabowo,” ujar Eric, yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Makassar, Jumat (7/11/2025).

Eric menegaskan, setiap kader Gerindra memiliki kewajiban tidak hanya memenangkan Prabowo Subianto sebagai Presiden, tetapi juga menjalankan ideologi dan garis perjuangan partai secara konsisten.

Sementara itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Makassar, Kasrudi, menilai rencana Budi Arie perlu dikaji lebih dalam oleh DPP Gerindra.

Ia menolak jika kehadiran figur eksternal justru menimbulkan dinamika negatif di internal partai.

“Gerindra memang partai terbuka, tapi kami juga punya mekanisme dan seleksi. Kalau justru bisa menimbulkan ketidakharmonisan di dalam, ya pasti kami tegas menolak,” ucap Kasrudi.
 
Menanggapi penolakan tersebut, Ketua Projo Sulsel, Herwin Nini Ala, menyebut langkah Budi Arie bergabung ke Gerindra tidak ada kaitannya dengan isu judi online (judol) yang sempat menyeret namanya beberapa waktu lalu.

“Itu murni karena kesamaan visi antara Projo dan Presiden Prabowo. Isu soal judol itu sudah selesai di pengadilan dan terbukti tidak benar,” tegas Herwin, Senin (3/11/2025).

Ia menuturkan, kasus yang sempat menimbulkan tuduhan kepada Budi Arie telah tuntas.

Para pelaku yang terbukti bersalah sudah divonis penjara, sementara nama Budi Arie tidak terbukti terlibat.

“Tidak ada bukti bahwa Pak Budi memerintah atau menerima sesuatu terkait judol. Semua tuduhan itu hoaks, bahkan sudah diklarifikasi di persidangan,” jelasnya.
 
Herwin mengungkapkan, keputusan Budi Arie bergabung dengan Gerindra juga merupakan hasil komunikasi langsung dengan Presiden Prabowo Subianto, yang hadir dalam forum Kongres Projo.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved