Riset Mahasiswa Unhas: Konten Eksploitasi Hewan di Media Sosial Terbanyak dari Indonesia

Riset mahasiswa Unhas mengungkap 53 persen konten hewan di media sosial mengandung kekejaman. Indonesia jadi negara tertinggi dalam eksploitasi...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Kompas.com
EKSPLOITASI HEWAN - Ilustrasi. Riset mahasiswa Unhas mengungkap 53 persen konten hewan di media sosial mengandung kekejaman. Indonesia jadi negara tertinggi dalam eksploitasi hewan digital. Tim SafePaw tawarkan strategi etis bagi pembuat konten. 

 

Mayoritas responden mampu mengenali bentuk eksploitasi hewan di media sosial, terutama pada praktik seperti sabung ayam dan topeng monyet.

Namun, kesadaran dan empati menjadi faktor penting dalam kemampuan menilai perlakuan terhadap hewan.

“Kemampuan responden untuk menilai perlakuan terhadap hewan dipengaruhi oleh sejauh mana mereka menyadari adanya praktik eksploitasi dan seberapa tinggi tingkat empati yang dimiliki,” tulis tim peneliti.

 

Baca juga: Hindari Anjing, Mobil Jatuh ke Sungai di Jl Poros Nanggala-Palopo

 

Dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan para ahli, seorang pakar kesejahteraan hewan menegaskan bahwa praktik pelibatan hewan dalam konten media sosial seringkali merupakan bentuk eksploitasi yang terselubung.

“Eksploitasi ini terlihat jelas ketika hewan diperlakukan tidak sesuai perilaku alaminya,” ujar pakar tersebut.

 

Baca juga: Rumah Mertuanya Dijarah, Uya Kuya Minta Pelaku Kembalikan Barang dan Kucing

 

Tantangan Regulasi dan Moderasi Konten

Ketiadaan regulasi spesifik menjadi salah satu penyebab maraknya eksploitasi hewan di ruang digital.

Seorang narasumber dari unsur pemerintah menyebut, aturan yang secara khusus mengatur penggunaan hewan di media sosial belum ada.

Namun, jika tindakan tersebut tergolong penganiayaan berat, dapat dijerat dengan UU Nomor 18 Tahun 2009 dan UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, serta PP Nomor 95 Tahun 2012.

Aktivis kesejahteraan hewan menambahkan, moderasi konten di Indonesia masih lemah dibanding negara lain.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved