5 Alasan Daun Ubi Jalar Dijadikan Sayur Babi di Toraja   

Daun ubi jalar menjadi makanan babi karena merupakan sumber protein dan nutrisi yang berharga dengan biaya produksi yang lebih rendah. 

Editor: Imam Wahyudi
Tribun Toraja/Lilianti Ariyani Saalino
JUAL BABI - Seorang pembeli sedang memilih babi di Pasar Hewan Bolu, Toraja Utara Rabu (17/9/2025). Penjual babi di pasar hewan bolu menyediakan jasa eksekusi babi di tempat. 

TRIBUNTORAJA.COM – Beternak babi masih menjadi salah satu sumber ekonomi utama bagi masyarakat di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Bagi warga Toraja, babi bukan sekadar hewan ternak, tetapi juga memiliki nilai sosial dan budaya yang tinggi.

Babi menjadi bagian penting dalam setiap upacara adat seperti Rambu Solo’ (upacara pemakaman) dan Rambu Tuka’ (syukuran).

Saat ini, diperkirakan lebih dari 250 ribu ekor babi yang diternakkan oleh warga Toraja, sebagian besar dikelola secara tradisional di pekarangan rumah.

Harga seekor babi dewasa bisa mencapai Rp8 hingga Rp15 juta, tergantung ukuran dan jenisnya.

Untuk pakan atau makanan, warga Toraja memberikan daun ubi jalar.

Daun ubi jalar menjadi makanan babi karena merupakan sumber protein dan nutrisi yang berharga dengan biaya produksi yang lebih rendah. 

Kandungan proteinnya yang tinggi, serat, serta vitamin dan mineral seperti vitamin A, C, dan kalium menjadikannya alternatif pakan yang efektif untuk menggantikan pakan konvensional seperti bungkil kedelai atau tepung ikan. 

Ada 5 alasan sehingga daun ubi jalar dijadikan pakan babi.

-Sumber protein dan asam amino 

Daun ubi jalar memiliki kandungan protein kasar yang tinggi dengan daya cerna yang baik dan profil asam amino yang menguntungkan bagi babi.

-Kaya vitamin dan mineral 

Daun ini mengandung vitamin A, C, dan mineral seperti kalium, zat besi, dan magnesium yang penting untuk kesehatan babi, termasuk mendukung sistem kekebalan tubuh dan fungsi fisiologis normal.

-Mengurangi biaya pakan

Penggunaan daun ubi jalar dapat menurunkan biaya produksi pakan babi, terutama bagi peternak skala kecil di daerah tropis.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved