Harga Sayur Babi Turun Jadi Rp5 ribu Per Ikat, Pedagang Diserbu Warga Toraja

Nardin membuka lapaknya sejak pukul 05.00 WITA, membawa sekitar 700 ikat sayur yang berasal dari Dandang, Kecamatan Sabbang

Editor: Imam Wahyudi
Anastasya/ Tribun Toraja
SAYUR BABI - Dua warga membeli sayur babi di jalan Pongtiku, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Senin (10/11/2025), Harga sayur babi kini Rp5 ribu per ikat. 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Harga daun ubi jalar yang merupakan pakan utama untuk ternak babi di wilayah Makale, Kabupaten Tana Toraja, mengalami penurunan signifikan hingga Rp5 ribu per ikat. 

Di Toraja, daun ubi jalar disebut sayur babi.

Kondisi ini membuat penjualan meningkat pesat, terlihat dari ramainya pedagang dan pembeli di sepanjang Jalan Pongtiku pada Senin (10/11/2025).

Salah satu penjual sayur babi, Nardin, mengatakan harga sayur babi saat ini turun karena sedang musim panen.

“Sekarang lagi musim, panenannya juga banyak dan subur. Jadi harga turun jadi Rp5 ribu per ikat, biasanya dijual Rp8 sampai Rp10 ribu,” ujarnya saat ditemui di depan Warkop Sikamalik, Jalan Pongtiku, Makale.

Ia menambahkan, pembeli kini bisa mendapatkan empat ikat sayur babi seharga Rp20 ribu. 

Nardin membuka lapaknya sejak pukul 05.00 WITA, membawa sekitar 700 ikat sayur yang berasal dari Dandang, Kecamatan Sabbang, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Harga sayur babi ini sebelumnya sempat melonjak hingga Rp25 ribu per tiga ikat akibat berkurangnya hasil panen dari wilayah Luwu Utara pada beberapa bulan lalu akibat cuaca buruk. 

"Waktu itu sempat naik sampai Rp25 ribu per tiga ikat, karena dari Luwu Utara lagi kurang panen. Sekarang sudah banyak hasilnya, jadi harganya ikut turun,” jelasnya.

Namun kini, dengan melimpahnya hasil panen, harga kembali stabil dan bahkan turun lebih rendah dari biasanya.

Biasanya, stok sayur tersebut diturunkan di sejumlah pangkalan seperti Pasar Hewan Bolu Toraja Utara serta kios-kios yang khusus menjual sayur babi di wilayah Tana Toraja.

Pantauan di lokasi menunjukkan deretan pedagang sayur babi yang menjajakan dagangannya menggunakan truk dan mobil pick up di sepanjang bahu jalan. 

Beberapa mobil tampak sudah habis terjual, sementara sebagian lainnya hanya tersisa setengah dari muatan awal.

Penurunan harga ini disambut antusias oleh warga, terutama peternak babi yang menjadikan sayur babi sebagai pakan alternatif tercepat.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved