Protes UU Pasar Digital, Apple Ancam Stop Kirim Produk ke Eropa

TRIBUNTORAJA.COM - Apple mengancam akan menghentikan penjualan produknya, termasuk iPhone, di Eropa sebagai bentuk protes terhadap Undang-Undang Pasar Digital (Digital Markets Act/DMA) yang diterapkan Uni Eropa sejak 2023.

Aturan ini mewajibkan keterbukaan, interoperabilitas, serta melarang praktik monopoli digital.

Menurut Apple, DMA justru membuat pengalaman pengguna memburuk karena meningkatkan risiko keamanan dan menghambat kinerja ekosistem produknya.

Raksasa teknologi asal AS itu bahkan meminta Komisi Eropa mencabut aturan tersebut melalui pengajuan resmi yang disampaikan pada 24 September 2025.

Apple mencontohkan penundaan peluncuran fitur terjemahan langsung lewat AirPods dan mirroring layar iPhone ke laptop akibat tuntutan interoperabilitas.

Mereka menilai kewajiban kompatibilitas dengan perangkat non-Apple bisa membuka celah privasi.

Baca juga: Xiaomi 17 Dituding Jiplak iPhone 17, Ini Bantahan Bos Xiaomi

“Dengan DMA, daftar fitur yang tertunda di Uni Eropa kemungkinan bertambah banyak dan pengalaman pengguna produk kami di Uni Eropa akan semakin tertinggal,” ujar Apple.

Apple juga menuding aturan tersebut menciptakan persaingan tidak adil.

Perusahaan menyoroti Samsung dan vendor asal Tiongkok tidak dikenakan dampak serupa meski menjadi pesaing utama di pasar Eropa.

Baca juga: Spesifikasi dan Harga Xiaomi 17 Pro dan Xiaomi 17 Pro Max, Usung Layar Sekunder di Belakang

Namun, Komisi Eropa menolak mentah-mentah tuntutan Apple.

“Sama sekali tidak berniat (mencabut DMA),” kata juru bicara Komisi Eropa urusan teknologi, Thomas Regnier, dikutip dari Times of India.

Ia juga menepis klaim Apple bahwa aturan itu mengancam keamanan pengguna.

Baca juga: Gedung Putih Ancam PHK Massal Jika Terjadi Penutupan Pemerintahan Trump

Regnier menegaskan tidak ada satu pun pasal DMA yang memaksa perusahaan menurunkan standar privasi maupun keamanan.

Menurutnya, aturan ini penting untuk mencegah dominasi pasar dan memastikan persaingan yang sehat di ekosistem digital Uni Eropa.

(*)