Pedagang Sayur di Bantaeng Ditampar karena Kibarkan Bendera One Piece

Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BENDERA - Tangkapan layar video unggahan akun Instagram makassar_iinfo dan akun Facebook Dandy Thoriq soal pedagang sayur ditampa pria ngaku aparat saat menuju Pasar Bantaeng gegara kibarkan bendera One Piece.

TRIBUNTORAJA.COM - Seorang pedagang sayur di Bantaeng, Sulawesi Selatan, menjadi korban kekerasan oleh seseorang yang mengaku aparat.

Kejadian itu viral di media sosial setelah terekam kamera dan diunggah oleh sejumlah akun seperti @mksinfo.official dan @makassar_iinfo di Instagram.

Dalam video yang beredar, Kamis (7/8/25), pria berhelm hitam dan mengenakan penutup wajah kuning mendatangi mobil si pedagang sayur yang sedang membawa keluarganya. 

Pria tersebut tampak menyita bendera bergambar Jolly Roger, simbol bajak laut dalam anime One Piece, yang dikibarkan di mobil pedagang tersebut.

Mirisnya, pria yang mengaku aparat itu diduga sempat menampar si pedagang sayur sebelum menyita bendera.

Aksi itu terjadi di hadapan istri dan anak korban yang duduk di kabin depan mobil.

"Pedagang sayur ditampar di hadapan anak-istrinya gara-gara kibarkan bendera Anime. Pelaku ngaku itu bendera China," bunyi keterangan video yang turut menyebar luas.

Dalam video juga terekam adu mulut antara korban dan pelaku.

Istri pedagang sayur menyayangkan tindakan kasar tersebut.

"Coba bicara baik-baik, Pak. Langsung kukasi turun itu benderanya kalau bicara baik," ucap istri korban dengan nada kecewa.

Pelaku sempat menyampaikan permintaan maaf, namun tetap meminta agar bendera tersebut tidak dikibarkan lagi.

"Saya minta maaf, tapi jangan diulangi lagi," ujar pria itu sambil membawa bendera bajak laut milik korban.

Insiden ini mengundang perhatian warga sekitar yang tampak menyaksikan langsung peristiwa tersebut.

Belum diketahui pasti kapan dan di mana tepatnya kejadian itu berlangsung.

Namun dalam unggahan akun Facebook @Dandy Thoriq disebutkan bahwa peristiwa itu terjadi saat pedagang bernama Pardi dalam perjalanan menuju Pasar Bantaeng.

Halaman
12