Harga Babi Toraja

Harga Babi di Pasar Hewan Bolu Toraja Utara Stagnan, Permintaan Mulai Menurun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

STAGNAN - Pedagang babi di Pasar Bolu, Marthen Pabuntang, memperhatikan ternaknya saat diabadikan Kamis (31/7/2025). Harga babi ternak hari ini tidak mengalami perubahan sejak pekan lalu

TRIBUNTORAJA.COM RANTEPAO - Harga babi di Pasar Hewan Bolu, Kecamatan Tallunglipu, Kabupaten Toraja Utara, Sulsel, belum bergerak hari ini, Kamis (31/7/2025).

Salah satu pedagang, Marthen Pabuntang (48), menyebutkan bahwa harga babi belum mengalami perubahan dalam beberapa minggu terakhir. 

Baca juga: Harga Babi di Tana Toraja Turun, Babi Pesta Mulai Rp5 Juta Tergantung Panjangnya

Baca juga: Harga Daging Babi di Toraja Utara Turun, Rp 100 Ribu Perkilogram

Meski demikian, pemintaan babi ternak mulai menurun dalam.

Marthen mengaku, hari ini ia baru berhasil menjual 1 ekor babi dengan harga Rp 6,1 juta. 

"Sudah jarang mi pembeli. Kadang laku satu, kadang tidak sama sekali. Tidak menentu,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa penjualan babi biasanya meningkat saat musim pesta adat seperti Rambu Solo' atau Rambu Tuka'.

Dari momomen itu umumnya berlangsung pada bulan Juni hingga Juli 

"Tae mo ka na Buda bang tuh pesta jadi ko sidi’ duka mora yah tau (sudah tidak banyak lagi kegiatan adat, jadi sudah tidak banyak juga yang beli babi)," ucapnya.

Marthen juga menjelaskan bahwa setiap ukuran babi di Pasar Hewan Bolu memiliki istilah dan rentang harga tersendiri. 

Istilah-istilah tersebut sudah dikenal di kalangan pedagang maupun pembeli.

Babi dengan ukuran paling kecil disebut duang susu biasanya berukuran di bawah 1 meter dan berumur sekitar 4 bulan ke atas. Harganya mulai dari Rp 4 juta. 

Sementara ukuran ma’polo adalah babi dengan panjang di atas 1 meter dan umur 5–7 bulan, dihargai sekitar Rp 5–6 juta.

Ukuran yang paling besar disebut sang siku dengan panjang sekitar 1 meter 30 sentimeter, yang dijual dengan harga antara Rp 6 juta hingga Rp 8 juta tergantung kondisi dan jenisnya.

Hingga saat ini, para pedagang berharap adanya momen tertentu yang dapat kembali mengangkat permintaan pasar.