Ia juga mengaku tidak pernah diberi tahu oleh John, salah satu pegawainya, bahwa Syahruna mencetak uang palsu.
Yang menarik, saat jaksa menanyakan reaksi Annar saat tahu mesinnya disita polisi, ia menjawab dengan emosi, "Saya marah dan tempeleng dia (Syahruna)."
Kasus ini terungkap pada Desember 2024 dan mengejutkan publik karena uang palsu berkualitas tinggi diproduksi di lingkungan Kampus 2 UIN Alauddin, menggunakan mesin cetak canggih yang mampu lolos dari deteksi mesin hitung dan X-ray, sehingga sempat beredar luas.(sayyid)