Mantan Menteri Pertahanan itu juga berpendapat bahwa pelaku korupsi sebaiknya diberi kesempatan untuk mengembalikan uang yang telah dicuri, meski ia menyadari bahwa hal tersebut sulit terealisasi.
"Soal pemiskinan, saya berpikir sebaiknya ada ruang negosiasi. Saya ingin katakan: ‘kembalikan uang yang kau ambil.’ Tapi secara psikologis, mungkin pelaku tidak mau mengakui. Maka penting untuk diberikan kesempatan dulu,” jelas Prabowo.
Di sisi lain, ia menegaskan pentingnya efek jera terhadap para pelaku korupsi agar tidak terjadi pengulangan tindak pidana serupa dan agar hukum tidak dianggap lemah.
Baca juga: Jaga Perasaan Jokowi, Prabowo Bungkam Soal Pertemuannya dengan Megawati
"Harus ada sanksi tegas. Jangan sampai muncul anggapan: ‘saya ditangkap tidak apa-apa, paling dihukum enam tahun, menjalani tiga tahun, setelah itu bebas.’ Bahkan, mungkin bisa menyuap sana-sini dan keluar masuk dengan mudah," ungkapnya.
Prabowo juga mengingatkan pentingnya peran hakim dalam memberikan vonis yang setimpal terhadap pelaku korupsi.
"Jika hakim menjatuhkan hukuman yang tidak sesuai dan menyinggung rasa keadilan publik, negara harus ajukan banding. Kita sudah beberapa kali berhasil dalam proses banding terhadap kasus seperti ini. Ada yang merugikan negara hingga triliunan rupiah, tapi hukumannya hanya beberapa tahun. Bahkan ada yang sama sekali tak tersentuh," tegasnya.
(*)