Protes soal Hubungan Perusahaan dengan Militer Israel, Dua Pegawai Microsoft Dipecat

Microsoft menilai tindakan kedua karyawan tersebut sebagai perilaku yang “agresif”, dan menyarankan setiap aspirasi karyawan disampaikan melalui...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
IST
PEGAWAI DIPECAT - Markas raksasa teknologi dunia, Microsoft di Redmond, Washington, Amerika Serikat. Terkini, Microsoft memecat dua pegawai yang memprotes hubungan perusahaan tersebut dengan militer Israel yang telah melakukan serangan besar-besaran ke Gaza sejak 7 Oktober 2023, dalam sebuah acara kantor. 

Aksi itu membuat Suleyman terdiam sejenak.

Acara tersebut juga dihadiri oleh pendiri Microsoft, Bill Gates, dan mantan CEO Steve Ballmer.

Pihak Microsoft menyatakan bahwa Suleyman berusaha merespons dengan tenang.

 

Baca juga: Timnas Indonesia U-17 Bungkam Yaman 4-1: Lolos ke Perempat Final Piala Asia, Tembus Piala Dunia U-17

 

"Terima kasih atas protesnya, saya mendengarmu," ucap Suleyman saat itu.

Aboussad melanjutkan dengan menyebut tangan Suleyman dan Microsoft "berlumuran darah", sebelum melemparkan kefiyeh—simbol perjuangan rakyat Palestina—ke panggung, dan akhirnya digiring keluar oleh petugas keamanan.

Agrawal, karyawan lainnya, melakukan aksi serupa di penghujung acara.

 

Baca juga: IHSG Anjlok Tajam 8 Persen, BEI Revisi Aturan Auto Rejection dan Trading Halt

 

Setelah insiden tersebut, kedua karyawan kehilangan akses ke akun perusahaan mereka.

Dalam surat pemutusan hubungan kerja yang dikirim pada Senin (7/4/2025), Microsoft menyatakan bahwa salah satu dari mereka telah melakukan tindakan yang mengganggu jalannya acara penting perusahaan.

Karyawan lain yang sebelumnya telah mengajukan pengunduran diri, diminta keluar lebih cepat lima hari dari jadwal seharusnya.

 

Baca juga: Gempa M 6,2 Goyang Sinabang Aceh, BMKG Pastikan Tak Picu Tsunami

 

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved