Protes soal Hubungan Perusahaan dengan Militer Israel, Dua Pegawai Microsoft Dipecat
Microsoft menilai tindakan kedua karyawan tersebut sebagai perilaku yang “agresif”, dan menyarankan setiap aspirasi karyawan disampaikan melalui...
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Kelompok advokasi No Azure for Apartheid melaporkan bahwa Aboussad diberhentikan segera setelah dihubungi pihak HRD.
Ia disebut telah mengajukan resign yang baru akan berlaku efektif mulai 11 April.
Protes yang dilakukan Aboussad dan Agrawal menjadi aksi publik pertama dari internal Microsoft yang menentang hubungan perusahaan dengan militer Israel selama konflik di Gaza.
Baca juga: Presiden Prabowo Akan Umumkan Sikap RI Hadapi Kebijakan Tarif Trump Siang Nanti
Sebelumnya pada Februari, lima karyawan Microsoft juga memprotes dalam pertemuan internal bersama CEO Satya Nadella, namun langsung dikeluarkan dari ruangan.
Microsoft menilai tindakan kedua karyawan tersebut sebagai perilaku yang “agresif”, dan menyarankan setiap aspirasi karyawan disampaikan melalui jalur internal.
"Kami menyediakan banyak jalur untuk bersuara," sebut Microsoft dalam pernyataan resmi yang dikutip Associated Press, Jumat.
"Terpenting, kami meminta ini dilakukan dengan cara yang tidak mengganggu bisnis. Jika itu terjadi, kami meminta partisipan untuk berpindah. Kami berkomitmen memastikan praktik bisnis kami sesuai standar tertinggi."
(*)
Ini Sosok Janice Tjen, Petenis Indonesia yang Bikin Sejarah di US Open 2025 |
![]() |
---|
Bocoran Google Pixel 10, Pixel Watch 4, dan Pixel Buds 2A Jelang Peluncuran |
![]() |
---|
Warga California AS Protes Mark Zuckerberg Punya 11 Rumah dalam 1 Kompleks |
![]() |
---|
11 Negara Pertama yang Mengakui Kemerdekaan Indonesia, dari Mesir hingga Vatikan |
![]() |
---|
Indonesia dan Peru Nyatakan Dukungan Kemerdekaan Palestina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.