Protes soal Hubungan Perusahaan dengan Militer Israel, Dua Pegawai Microsoft Dipecat

Microsoft menilai tindakan kedua karyawan tersebut sebagai perilaku yang “agresif”, dan menyarankan setiap aspirasi karyawan disampaikan melalui...

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
IST
PEGAWAI DIPECAT - Markas raksasa teknologi dunia, Microsoft di Redmond, Washington, Amerika Serikat. Terkini, Microsoft memecat dua pegawai yang memprotes hubungan perusahaan tersebut dengan militer Israel yang telah melakukan serangan besar-besaran ke Gaza sejak 7 Oktober 2023, dalam sebuah acara kantor. 

Kelompok advokasi No Azure for Apartheid melaporkan bahwa Aboussad diberhentikan segera setelah dihubungi pihak HRD.

Ia disebut telah mengajukan resign yang baru akan berlaku efektif mulai 11 April.

Protes yang dilakukan Aboussad dan Agrawal menjadi aksi publik pertama dari internal Microsoft yang menentang hubungan perusahaan dengan militer Israel selama konflik di Gaza.

 

Baca juga: Presiden Prabowo Akan Umumkan Sikap RI Hadapi Kebijakan Tarif Trump Siang Nanti

 

Sebelumnya pada Februari, lima karyawan Microsoft juga memprotes dalam pertemuan internal bersama CEO Satya Nadella, namun langsung dikeluarkan dari ruangan.

Microsoft menilai tindakan kedua karyawan tersebut sebagai perilaku yang “agresif”, dan menyarankan setiap aspirasi karyawan disampaikan melalui jalur internal.

"Kami menyediakan banyak jalur untuk bersuara," sebut Microsoft dalam pernyataan resmi yang dikutip Associated Press, Jumat.

"Terpenting, kami meminta ini dilakukan dengan cara yang tidak mengganggu bisnis. Jika itu terjadi, kami meminta partisipan untuk berpindah. Kami berkomitmen memastikan praktik bisnis kami sesuai standar tertinggi."

(*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved