Pengunjung Menurun, Hutan Pinus Buntu Datu Tana Toraja Akan Tambah Fasilitas Kereta Odong-odong
dengan dibangunnya fasilitas dan wahana yang baru akan lebih menarik minat pengunjung untuk berkunjung
Penulis: Redaksi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE – Wisata Hutan Pinus Buntudatu berlokasi di Lembang (Desa) Buntudatu, Kecamatan Mengkendek, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel, sekitar 7 kilometer dari gerbang perbatasan Enrekang-Toraja.
Untuk sampai ketempat ini, bisa menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat karena akses jalannya cukup baik untuk dilalui.
Tiket masuk ke tempat wisata yang diresmikan tahun 2022 lalu ini cukup murah, cuma Rp5 ribu per orang.
Pantaun Tribun Toraja, Minggu (23/3/2025) pagi, tempat ini sepi pengunjung.
Kepala Lembang (Desa) Buntudatu, Dahlan Udding Iri, mengatakan akhir-akhir ini pengunjung memang cenderung sepi.
“Mungkin karena bulan puasa. Namun jumlah pengunjung akan meningkat pada hari libur besar seperti Lebaran, Natal, atau Tahun Baru,” ucapnya, Minggu (23/3/2025).
Menurut Dahlan pengunjung Hutan Pinus Buntudatu bukan hanya dari Tana Toraja namun juga dari daerah lain, seperti Enrekang dan Palopo.
“Pengunjung dari Enrekang paling banyak dibandingkan pengunjung lokal Toraja. Kalau pengunjung lokal Tana Toraja biasanya berkunjung untuk kunjungan ibadah dan camping, ” katanya saat bincang-bincang dengan Tribun Toraja di salah satu gasebo Hutan Pinus Buntudatu.
Dahlan juga mengatakan, selain karena bulan puasa, ada faktor lain yang menurutnya menyebabkan hingga pengunjung berkurang.
“Pengunjung kan biasanya cepat bosan jika yang disajikan di tempat wisata itu-itu saja, tidak ada perubahan. Mungkin karena itu juga makanya sepi.” ucapnya.
Selanjutnya Dahlan mengungkapkan, saat pertama dibuka tahun 2022, Lembang (Desa) Buntudatu melalui Wisata Hutan Buntudatu adalah salah satu lembang (desa) penghasil PAD (Pendapatan Asli Desa) yang tertinggi di Kabupaten Tana Toraja, namun tahun 2024 ada penurunan.
“Selama 2 tahun berturut-turut, yaitu tahun 2022 dan 2023, PAD Buntudatu melalui Hutan Pinus Buntudatu mecapai 20 juta per tahun. Tahun 2024 hanya 6 juta,”ungkapnya.
Olehnya itu kata Dahlan, guna menarik kembali minat pengunjung, selain telah memliki wahana Flying Fox, dirinya akan menambah fasilitas dan wahana yang baru.
“Untuk tahun ini akan dibangun wahana Kereta odong-odong dan Wisata Kuliner,” katanya.
Menurut Dahlan, wisata kuliner selain sebagai realisasi program pemerintah tentang ketahanan pangan, juga mempermudah pengunjung jika ingin makan ikan sambil lihat pemandangan.
“Daripada pengunjung repot-repot bawa ikan dari luar, nanti akan dibangun kolam ikan. Jadi pengunjung tinggal olah. Mau di masak atau di bakar,” ucapnya.
Dahlan berharap, dengan dibangunnya fasilitas dan wahana yang baru akan lebih menarik minat pengunjung untuk berkunjung ke Wisata Hutan Pinus Buntudatu.
Sebagai informasi, Hutan Pinus Buntudatu terletak diatas ketinggian 931 Mdpl, dengan luas sekitar 41 Hektare.
Dengan fungsi kawasan sebagai hutan produksi terbatas yang diberikan izin oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 27 Desember 2022.
Hutan Pinus Buntudatu menyajikan keindahan alam, terutama pepohonan pinus yang rimbun dan udara yang sangat sejuk.
Tempat ini cocok untuk para wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam, berfoto, atau bahkan berkemah.(*)
Hotel Sahid Toraja Buka Lowongan Kerja Sales & Marketing Executive, Simak Syaratnya |
![]() |
---|
10 Tahun Kantor Kelurahan Lemo Mengkendek Numpang: dari Rumah Guru ke Ruangan Sekolah |
![]() |
---|
5 Destinasi Hits Wajib Dikunjungi Saat Liburan ke Toraja |
![]() |
---|
Ratusan Warga Mengkendek Tana Toraja Hadiri Sosialisasi Beasiswa PIP |
![]() |
---|
Kalimbuang Bori dan Jejak Aluk Todolo Toraja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.