Korban Tewas Ledakan Pager di Lebanon Bertambah Jadi 37 Orang, Pejabat Amerika Sebut Ulah Israel

telepon seluler disebut mudah disadap dan dilacak, serta telah dikaitkan dengan banyak pembunuhan yang dilakukan dengan serangan rudal.

Editor: Imam Wahyudi
AP Photo
Petugas tanggap darurat Pertahanan Sipil membawa seorang pria terluka setelah pager digenggamannya meledak pada Selasa, 17 September 2024. 

TRIBUNTORAJA.COM - Korban tewas kasus pager atau penyeranta meledak massal di Lebanon bertambah menjadi 37 orang.

Dilaporkan, sekitar 3.000 pager yang dibawa oleh anggota Hizbullah berbunyi beberapa kali sebelum meledak secara bersamaan pada Selasa (17/9/2024).

Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, mengumumkan 12 orang tewas pada hari Selasa kemudian sebanyak 25 orang tewas pada hari Rabu.

Melansir Arab News, sebanyak 2.931 orang dilaporkan terluka

Israel dituding sebagai pelaku serangan cyber melalui alat komunikasi ini terhadap anggota Hizbullah.

Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada AP bahwa Israel telah memberi penjelasan kepada Washington tentang serangan di Lebanon setelah serangan itu dilakukan.

Tanpa adanya tersangka lain yang mungkin dalam peristiwa ini, tidak ada keraguan bahwa itu adalah ulah badan intelijen Israel, Mossad.

Kesempatan untuk menggunakan pager sebagai senjata ofensif muncul pada bulan Februari ketika pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, secara terbuka memperingatkan para anggotanya untuk berhenti menggunakan telepon seluler.

Sebab, telepon seluler disebut mudah disadap dan dilacak, serta telah dikaitkan dengan banyak pembunuhan yang dilakukan dengan serangan rudal.

 Menurut sumber keamanan senior Lebanon yang dikutip oleh The Times of Israel, Hizbullah kemudian memesan 5.000 pager.

Spekulasi awal adalah bahwa Israel entah bagaimana telah menginfeksi pager dengan kode yang dirancang untuk menyebabkan baterai lithium di dalamnya menjadi terlalu panas dan meledak.

Namun kemudian diketahui bahwa pager tersebut hanya menggunakan baterai AAA biasa.

Di samping itu, ledakan yang terjadi hampir seketika dan bersamaan, yang tampaknya dipicu oleh pesan masuk, menunjukkan bahwa semua pager tersebut telah dipasangi sejumlah kecil bahan peledak dan detonator elektronik mini.

Gold Apollo, perusahaan Taiwan yang nama mereknya ditemukan pada pager yang digunakan dalam serangan itu, membantah keterlibatan.

Gold Apollo mengatakan model AR-924 yang diidentifikasi secara luas setelah ledakan itu, dibuat di bawah lisensi oleh perusahaan yang berpusat di Budapest, BAC Consulting KFT.

"Model ini diproduksi dan dijual oleh BAC."

"Perusahaan kami hanya menyediakan otorisasi merek dagang dan tidak terlibat dalam desain atau pembuatan produk ini," kata Gold Apollo, Rabu, masih dari Arab News.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lebanon Umumkan 37 Orang Tewas akibat Ledakan Pager-Walkie Talkie Hizbullah, 2.931 Lainnya Luka-luka 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved