Pastikan Stok BBM Aman di Toraja, Pertamina: Langka Karena Padat Kendaraan di Musim Liburan

Adapun kelangkaan BBM di Toraja tersebut dipengaruhi oleh mulai padatnya kendaraan di Toraja pada musim libur sekolah.

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TribunToraja/Rifki
SPBU 74 918 83 Mandetek, Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Beberapa hari ini Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar langka di sejumlah SPBU Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara.

Antrean panjang di sekitar SPBU jadi pemandangan biasa di pagi hari. Sore hari, sebagian pemilik kendaraan kehabisan BBM Subsidi dan terpaksa mengisi dengan BBM non Subsidi atau memilih membeli di pengecer pinggir jalan.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw, mengatakan distribusi BBM subsidi ke Toraja lancar.

"Pertamina terus mengupayakan pendistribusian BBM berjalan lancar untuk mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat dan industri di Sulawesi Selatan," ucapnya via telepon kepada tribun toraja, Jumat (12/7/2024) malam.

"Pertamina terus melakukan upaya terbaik untuk melayani kebutuhan energi bagi seluruh masyarakat dengan terus bekerjasama dan melibatkan stakeholders terkait," tambahnya.

Ia menambahkan, adapun kelangkaan BBM tersebut dipengaruhi oleh mulai padatnya kendaraan di Toraja pada musim libur sekolah.

"Kan memasuki libur anak sekolah dan juga peningkatan wisatawan ke Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara sehingga membuat peningkatan konsumsi BBM untuk jenis Gasoline seperti Pertalite dan Pertamax," tuturnya.

Ia juga menjamin bahwa stok BBM untuk Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara aman.

"Konsumsi normal jenis BBM Pertalite rata rata hariannya adalah 128 Kilo Liter (KL) untuk wilyah Toraja dan Toraja Utara, sedangkan Pertamax terjadi peningkatan dari rata rata harian 16 KL menjadi 32 KL, tapi secara keseluruhan masih aman stok," jelasnya.

Diketahui bahwa, Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi juga telah menambah 120 KL Pertalite untuk didistribusikan menuju SPBU yang menjadi titik point peningkatan konsumsi.

Yang mana dilakukan Regular Alternative Emergency (RAE) dengan BBM awal mul dikirimkan dari Fuel Terminal Parepare saat ini akan diperbantukan dari Fuel Terminal Palopo untuk mempercepat distribusinya.

Masyarakat tidak perlu melakukan pembelian berlebihan, Pertamina mengupayakan stok BBM di SPBU tercukupi, Pertamina menyalurkan BBM sesuai dengan kuota yang diberikan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).

Sebagaimana diketahui, saat ini peningkatan aktifitas transportasi dan pertumbuhan kepemilikan kendaraan roda dua dan roda empat hampir di seluruh wilayah terus terjadi, dan aktifitas industri yang menggunakan truk pengangkut serta peralatan untuk mengolah membutuhkan BBM juga terus meningkat.

BBM bersubsidi merupakan hak masyarakat kurang mampu agar mendapatkan energi dengan harga terjangkau. Karena itu, setiap penyelewengan terhadap BBM bersubsidi merupakan tindakan kriminal melawan hukum dan pelakunya akan berhadapan dengan aparat penegak hukum.

Jika masyarakat menemukan dan mencurigai adanya praktik – praktik kecurangan di lapangan, dapat melaporkan kepada aparat yang berwenang atau melaporkan ke Pertamina Call Center 135.
(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved