Jalan Tertutup Longsor, Warga Simbuang Tana Toraja Sulsel Melahirkan di Tepi Jalan

kondisi jalan yang sulit membuat perjalanan MA sangat lama sehingga harus melahirkan di pinggir jalan di wilayah Lembang Makkodo, Kecamatan Simbuang. 

|
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Imam Wahyudi
zoom-inlihat foto Jalan Tertutup Longsor, Warga Simbuang Tana Toraja Sulsel Melahirkan di Tepi Jalan
ist
MA, warga Lembang (Desa) Puangbembe Mesakada, Kecamatan Simbuang, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel, terpaksa melahirkan di pinggir jalan, Sabtu (11/5/2034).

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO -  MA, warga Lembang (Desa) Puangbembe Mesakada, Kecamatan Simbuang, Kabupaten Tana Toraja, Sulsel, terpaksa melahirkan di pinggir jalan, Sabtu (11/5/2034).

Saa itu, MA dalam perjalanan dari kampungnya menuju rumah sakit di Kota Makale, ibu kota Tana Toraja.

Namun, kondisi jalan yang sulit membuat perjalanan MA sangat lama sehingga harus melahirkan di pinggir jalan di wilayah Lembang Makkodo, Kecamatan Simbuang

Awalnya MA ke Puskesmas Lekke', Kecamatan Simbuang, karena sudah dekat waktu melahirkan.

Karena fasilitas dan kondisi Puskesmas Lekke tidak memadai, sehingga petugas puskesmas merujuknya ke salah satu rumah sakit di Makale.

Dalam perjalanan, mobil yang ditumpangi MA bersama salah satu bidan puskesmas yang mendampingi terhenti di Lembang Makkodo karena material longsor yang menutupi jalan belum dibersihkan.

Keluarga MA kemudian mencari kendaraan roda dua untuk digunakan melanjutkan perjalanan menuju Makale.

Tak lama kemudian, MA mengalami pendarahan. Tak ada jalan lain, dibantu bidan yang mendampinginya, MA melahirkan di tepi jalan di bawah terik matahari beralaskan sarung.

Sayangnya, bayi yang dilahirkan MA meninggal.

Daniel Maraya, salah satu keluarga yang berada di lokasi merasa sangat terpukul atas kejadian yang menimpa keluarganya tersebut.

"Saat digotong oleh masyarakat kembali ke puskemas, saya menangis melihat perjuangan ibu ini. Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi," ucapnya, pada Minggu (12/5/2024).

Ikatan pemuda pelajar mahasiswa Simbuang-Mappak (IPPEMSI) Makassar mengutuk keras Pemerintah Provinsi Sulsel yang terus acuh terhadap persoalan masyarakatnya.

"Kami sudah berulang kali ingatkan Pemrov Sulsel untuk segera menindaklanjuti longsor dan beberapa persoalan di Simbuang-Mappak, namun sampai berita ini beredar, tak ada itikad baik yang ditunjukkan pemerintah," ucap Robertus, koordinator Sosial IPPEMSI Makassar.

Jalan ini menjadi tanggung jawab provinsi karena menghubungkan Kabupaten Tana Toraja, Sulsel dengan Kabupaten Mamasa, Sulbar.

Sejak longsor terjadi di jalan ini, hingga sekarang material longsor belum juga dibersihkan oleh pemerintah.

Lanjut Robertus, Pemprov Sulsel harus bertanggungjawab atas apa yang terjadi pada warga Simbuang.

Menurutnya jika pemprov cepat menanggapi longsor tersebut, kemungkinan besar kejadian naas di atas takkan terjadi.

"Kami akan terus tagih dan kejar pertanggungjawaban pemrov, terutama Pj Gubernur Sulawesi Selatan," tutup Robertus.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved