Longsor Buntao

5 Hari Longsor Tutup Jalan di Buntao Toraja Utara, Pemerintah Kirim Alat Berat Mogok Tak Punya Solar

Pemerintah sebenarnya telah mengirim 3 alat berat untuk membersihkan material longsoran yang menutup jalan.

Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Imam Wahyudi
freedy/tribun toraja
Alat berat yang dikirim pemerintah mogok, warga gotong royong membersihkan material longsor di Buntao, Toraja Utara, mengggunakan sekop dan cangkul, Rabu (1/5/24). 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Hingga Rabu (1/5/2024), longsor yang terjadi di jalan poros Buntao-Rantebua, Kelurahan Tallang Sura, Kecamatan Buntao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, belum dibersihkan.

Padahal, longsor terjadi sejak Jumat (26/4/2024) pekan lalu.

Pemerintah sebenarnya telah mengirim 3 alat berat untuk membersihkan material longsoran yang menutup jalan.

Namun, ketiganya tidak ada yang beres.

1 karena rusak, 2 lainnya tak punya bahan bakar.

Hal ini dijelaskan Camat Buntao, Siro Sarungallo.

"1 alat berat dari Dinas PUPR Provinsi Sulsel rusak, sedangkan 2 alat berat dari PUPR dan BPBD Toraja Utara tidak punya bahan bakar karena sepertinya anggaran bahan bakarnya terbatas," ucap Siro.

Karena ketiga alat berat itu tidak berguna, warga akhirnya memutuskan gotong royong membersihkan material longsor mengggunakan sekop dan cangkul.

"Jadi, dari pagi sampai sore hari ini warga gotong royong. Besok dilanjutkan," tuturnya.

Siro berharap, besok alat berat sudah dapat beroperasi.

"Semoga besok bahan bakar sudah ada," jelasnya.

Alat berat yang rusak jenis backhoe loader.

Sedangkan alat berat yang kehabisan solar yaitu jenis wheel loader dan eskavator.

3 Meninggal 

Sebelumnya diberitakan, longsor yang mengakibatkan 3 orang meninggal dunia ini terjadi pada hari Jumat (26/4/2024).

Longsor pertama terjadi sekitar pukul 05.30 Wita, dan longsor kedua dihari yang sama terjadi sekitar pukul 11.00 Wita.

Akibat longsor ketiga ini akses poros jalan Buntao-Rantebua putus total dan tak bisa dilewati kendaraan roda 2 maupun roda 4.

Diketahui bahwa longsor yang mengakibatkan jalan tertimbun material longsor tersebut masuk dalam jalan poros Provinsi Sulsel.

Hal ini disampaikan oleh Lurah Tallang Sura, Agustinus Linting, kepada tribun toraja, Selasa (30/4/2024) siang.

"Ia benar ini masuk jalan poros Sulsel yang menghubungkan Toraja Utara dan Kabupaten Luwu tepat diwilayah Bastem," ucapnya.

Bhabinkamtibmas Polsek Sanggalangi, Bripka Muhammad Jufri Lisaw, menghimbau masyarakat yang ingin melintas agar mencari alternatif.

"Jalur alternatif yaitu melewatu jalan Rantebua-Bokin-Paniki-Rantepao, kurang lebih waktu tempuh 1 jam 30 menit, jalannya cukup rusak parah sekitar 15 KM untuk jalan memutar," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved