Peringatan Cuaca: Hujan Lebat Akibat Bibit Siklon Tropis Terdeteksi di Sebagian Wilayah Indonesia

TRIBUNTORAJA.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa cuaca di Indonesia pada hari Jumat (5/4/2024) sebagian besar masih dipengaruhi oleh hujan, terutama di wilayah barat Indonesia.

Hal ini disebabkan oleh adanya bibit siklon tropis yang muncul di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur.

Menurut Prakirawan BMKG Syndhy Indah, bibit siklon tropis tersebut memiliki kecepatan angin maksimum sebesar 20 knot atau 37 kilometer per jam dan tekanan udara minimum mencapai 1.007 hektopascal.

Siklon tropis tersebut bergerak perlahan ke arah selatan hingga barat daya, membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi di sekitar Laut Flores, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

"Kecepatan angin maksimum 20 knot atau 37 kilometer per jam dan tekanan udara minimum sebesar 1.007 hectopascal. Bibit siklon tropis tersebut bergerak perlahan ke arah selatan hingga barat daya," jelas Syndhy seperti dilaporkan oleh Antara.

Baca juga: BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hujan Lebat dan Angin Kencang 2-3 April 2024

Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut.

Akibatnya, hujan lebat berpotensi terjadi di beberapa wilayah, termasuk Bandar Lampung, Jambi, Bengkulu, Pangkal Pinang, Palembang, dan Surabaya.

Selain itu, hujan ringan hingga sedang juga diprakirakan akan mengguyur hampir seluruh kota besar di Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan wilayah timur Indonesia, seperti Ambon, Jayapura, dan Ternate.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Sulsel Minggu 31 Maret 2024, Waspada Petir dan Angin Kencang

Perlu diwaspadai juga potensi banjir rob di pesisir utara Jawa Tengah.

BMKG menyatakan bahwa prakiraan tinggi gelombang laut di wilayah Indonesia dalam kondisi cukup kondusif, berkisar antara 0,5 hingga 2,5 meter.

Namun, diimbau untuk waspada terhadap gelombang yang lebih tinggi, yaitu 2,5 hingga 4 meter di Samudra Hindia sebelah selatan Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

(*)