Pemilu 2024

Suara PSI Membengkak, Presiden Jokowi: Tanyakan ke Partai

Menurut Ade, jika Presiden Jokowi terlibat dalam peningkatan suara PSI, seharusnya kenaikan tersebut terjadi sejak awal proses penghitungan.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
IST
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan putranya yang juga merupakan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep. 

TRIBUNTORAJA.COM - Presiden Joko Widodo menyarankan untuk meminta klarifikasi terkait kenaikan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kepada partai dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal ini menjadi respons Presiden Jokowi atas lonjakan yang signifikan dalam perolehan suara PSI yang tercatat dalam Sistem Rekapitulasi Perolehan Suara (Sirekap) KPU.

 

 

"Urusan partai, tanyakan ke partai, tanyakan ke KPU," ujar Jokowi sebelum berangkat menghadiri KTT ASEAN-Australia di Halim Perdanakusuma, Senin (4/3/2024).

Ketua PSI, Kaesang Pangarep, yang juga merupakan putra bungsu dari Presiden Jokowi, menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir.

 

Baca juga: Terjadi di Sulsel, Ini Penyebab Suara PSI Melonjak Drastis, Ada Upaya Penggelembungan

 

Perolehan suara PSI menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah proses rekapitulasi suara nasional yang sedang berlangsung di KPU.

Namun, Politisi PSI, Ade Armando, membantah adanya indikasi kecurangan yang dilakukan oleh partainya.

Dia juga menyanggah tuduhan "operasi sayang anak" terkait proses rekapitulasi suara di KPU.

 

Baca juga: Suara PSI Melonjak, PPP: Operasi Sayang Anak Lagi? 

 

Menurut Ade, jika Presiden Jokowi terlibat dalam peningkatan suara PSI, seharusnya kenaikan tersebut terjadi sejak awal proses penghitungan.

"Kalau memang Pak Jokowi terlibat, mengapa angka suara PSI masih tetap 3,13 persen? Jika memang ada campur tangan, seharusnya kenaikan terjadi dari awal penghitungan. Mengapa baru sekarang?" ujar Armando.

Kontroversi terkait kenaikan suara PSI masih menjadi perbincangan hangat, sementara KPU terus melanjutkan proses rekapitulasi suara nasional.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved