Tradisi Melantang, Potret Gotong Royong Ala Masyarakat Toraja Jelang Upacara Rambu Solo'

Tetangga dan rumpun keluarga, teman, dan sanak saudara, warga kampung bersama-sama gotong royong membangun pondok.

|
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Apriani Landa
TribunToraja/Freedy Samuel
Warga Lembang Pangli, Kecamatan Sesean, Toraja Utara bergotong royong membangun lantang untuk acara Rambu Solo', Sabtu (2/3/2024). 

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Gotong royong merupakan tradisi masyarakat Indonesia pada umumnya dan masih melekat sampai saat ini.

Tradisi gotong royong juga terpelihara lestari dalam masyarakat Toraja. Apalagi jika akan melakukan acara Rambu Solo', acara adat kedukaan masyarakat di Toraja.

Anak ketiga Pong Masangka, Yuli Maria Tangkeallo atau Ne’ Linggi’, akan dimakamkan pada secara adat ritual Rambu Solo' yang puncak acaranya pada pertengahan April 2024 nanti.

Rambu Solo' ialah tradisi upacara kematian bagi masyarakat Toraja.

Rambu Solo' ini akan digelar di Tongkonan Ne’ Linggi’ di Pangrante, Kelurahan Pangli, Kecamatan Sesean, Toraja Utara.

Sekedar diketahui bahwa Pong Masangka merupakan salah satu rekan seperjuangan Pong Tiku mengusir penjajah Belanda di Toraja.

Jelang pelaksanaan upacara adat Rambu Solo' itu, keluarga mengadakan tradisi melantang, Sabtu (2/3/2024). Ini adalah merupakan hari pertama dalam sususan acara Rambu Solo' Ne' Linggi'.

Melantang secara harafiah dapat diartikan sebagai membuat pondok. Lantang artinya pondok.

Lantang ini nantinya ditempat sanak keluarga yang datang di acara Rambu Solo'.

Dari melantang ini menjadi saksi potret tradisi gotong royong ala masyarakat Toraja. Bagaimana tidak, warga di kampung tersebut datang secara sukarela untuk membantu membangunkan pondok.

Warga Lembang Pangli, Kecamatan Sesean, Toraja Utara bergotong royong membangun lantang untuk acara Rambu Solo', Sabtu (2/3/2024).
Warga Lembang Pangli, Kecamatan Sesean, Toraja Utara bergotong royong membangun lantang untuk acara Rambu Solo', Sabtu (2/3/2024). (TribunToraja/Freedy Samuel)

Di mana seluruh tetangga dan rumpun keluarga, teman, dan sanak saudara, warga kampung bersama-sama gotong royong membangun pondok.

Pondok tersebut akan digunakan bagi para rumpun keluarga hingga tamu yang akan datang saat acara berlangsung nantinya.

Lantang tersebut terbuat dari bambu dan kayu. Juga ditambahkan papan kayu untuk menjadi alas lantang tersebut.

Selain itu lantang juga biasanya akan diberikan nomor.

Penomoran tersebut penting bagi pihak keluarga agar dapat mengatur penempatan rumpun keluarga maupun para tamu.

Dan nanti jika acara Rambu Solo' tersebut dimulai, pihak keluarga akan mengantarkan makanan dan minuman di lantang tersebut.

Bagi tamu Muslim, pihak keluarga tetap akan menyediakan makanan halal untuk dimakan seperti ikan, sayur-mayur, dan lain sebagainya.

Selain itu juga akan disajikan kopi, teh dan kue - kue kering khas Toraja.

Selain Deppa Tori, kue khas Toraja lainnya bernama Pokon. Kue ini dibuat dari beras ketan dan santan, setelah dibungkus dengan daun kelapa dan dikukus.

Dan untuk lantang, biasanya jumlah lantang dalam acara Rambu Solo' mulai dari belasan hingga ratusan, tergantung kemeriahan acara Rambu Solo tersebut dan juga jumlah rumpun keluarga yang akan datang.

Setelah ma'lantang, warga yang datang pun makan bersama. Kebersamaan yang terjalin sangat kental dalam tradisi ini.

"Beginilah kehidupan masyarakat Toraja, saling tolong menolong dan gotong royong, tradisi jaman dulu dan terus melekat sampai sekarang," ucap Daniel Pong Masangka, putra pertama dari Ne' Linggi'.

Diketahui bahwa Ne' Linggi' meninggal pada tanggal 21 Agustus 2021 lalu. Ia meninggal di usia 88 tahun.

Ne’ Linggi’ memiliki tujuh orang anak dan hampir semuanya merantau.

Karena inipulalah yang membuat prosesi Rambu Solo' untuk Ne' Linggi' harus diundur sekitar dua tahun.

"Karena kami mencari waktu yang tepat di mana semua rumpun keluarga bisa kumpul semuanya. Selain itu, kami adakan setelah Lebaran karena ada beberapa keluarga kami juga yang Muslim," ucap Daniel Pongmasangka atau Papa’ Linggi’, putra pertama Ne' Linggi'.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved