NasDem Berencana Ajukan Hak Angket Terkait Dugaan Kecurangan Pilpres ke DPR
Hermawi menegaskan bahwa kubu Anies bertekad membuktikan bahwa Pemilu 2024 merupakan pemilu terburuk dalam sejarah.
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA - Partai NasDem bersiap untuk mengajukan usulan hak angket guna menyelidiki dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024 setelah masa reses berakhir pada Selasa (5/3/2024).
Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim, mengungkapkan bahwa NasDem, PKB, dan PKS sebagai pendukung pasangan calon nomor urut 1, Anies-Muhaimin, telah menyepakati untuk mendukung usulan hak angket terkait dugaan kecurangan Pemilu di DPR.
Hermawi menambahkan bahwa tim dari masing-masing partai Koalisi Perubahan juga telah mengumpulkan bukti terkait kecurangan yang siap untuk diungkap dalam proses hak angket di DPR.
Hal ini juga menjadi alasan mengapa Koalisi Perubahan mendukung usulan hak angket terkait dugaan kecurangan Pilpres di DPR.
"Kami telah menyimpulkan bahwa kami mendukung hak angket. Kami ingin membuktikan semua keluhan dan komplain masyarakat dengan bukti-bukti seperti rekaman dan berkas-berkas lainnya," ujar Hermawi dalam tayangan Kompas TV, Rabu (28/2/2024) malam.
Baca juga: GIAD Desak 30 Anggota DPR Fraksi Nasdem, PDIP, PKB dan PKS Gulirkan Hak Angket
Lebih lanjut, Hermawi mengakui bahwa untuk mengajukan hak angket di DPR, diperlukan dukungan dari partai lain, bukan hanya dari partai Koalisi Perubahan.
Ia menjelaskan bahwa jika hanya mengusulkan adanya hak angket, partai Koalisi Perubahan sudah cukup untuk mengusulkannya.
Namun, Hermawi mengingatkan bahwa untuk menjaga kelangsungan usulan hak angket saat voting di sidang paripurna, diperlukan dukungan dari partai lain, karena tiga partai yang mengusulkan hak angket akan kalah jika tidak didukung oleh partai lain.
Baca juga: Partai Demokrat Tolak Usulan Hak Angket DPR
"Kita juga realistis, kita tidak bisa bergerak sendiri. Meskipun bersama-sama dengan PDI-P, tetapi pada akhirnya, ada voting di paripurna. Jika hanya dua fraksi yang mengusulkan pada tanggal 5 (Maret), itu memungkinkan. Tetapi pada voting di paripurna, kami akan kalah," ujar Hermawi.
Hermawi menegaskan bahwa kubu Anies bertekad membuktikan bahwa Pemilu 2024 merupakan pemilu terburuk dalam sejarah.
"Kami ingin menjalani proses hak angket ini sebagai upaya untuk membuktikan bahwa Pemilu kali ini merupakan yang terburuk dalam sejarah. Jika tidak, maka biarkan saja," tegasnya.
(*)
| Media Asing Sebut IKN ‘Kota Hantu’, DPR Minta Otorita Rutin Lapor Progres Pembangunan |
|
|---|
| Uya Kuya Akui Dua Bulan Tak Terima Gaji dan Tunjangan usai Dinonaktifkan dari DPR RI |
|
|---|
| Donor Darah NasDem Tana Toraja Kumpulkan 5 Kantong Darah |
|
|---|
| NasDem Toraja Utara Gelar Donor Darah, 247 Peserta Ikut Berpartisipasi |
|
|---|
| Dewan Pers Dorong Penguatan Perlindungan Karya Jurnalistik Dimasukkan dalam RUU Hak Cipta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/19022024_DPR_RI.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.