Guru Besar UKI Toraja: Bahan Pokok Meroket Imbas Kenaikan Harga Beras

Pantauan Tribun Toraja di Pasar Sentral Makale pada Selasa (20/2), harga beras di supplier kini mencapai Rp16 ribu per kilogram.

Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Donny Yosua
TribunToraja/Rifki
Guru Besar UKI Toraja dari Fakultas Pertanian, Prof Dr Yusuf L Limbongan MP. 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Guru besar Fakultas Pertanian UKI Toraja, Prof Dr Ir Yusuf L Limbongan, MP, menanggapi meroketnya harga beras, termasuk di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Prof Yusuf mengungkapkan, kenaikan harga beras terjadi secara nasional akibat dampak fenomena iklim El Nino yang belum berakhir.

 

 

“Penyebabnya adalah gejala El Nino pada tahun 2023 yang berdampak pada kekeringan di berbagai wilayah termasuk Toraja, sehingga terjadi gagal panen padi,” ujar Prof Yusuf saat dikonfirmasi Jumat (23/2/2024).

“Stok beras terbatas menyebabkan kenaikan harga beras secara signifikan,” lanjutnya.

Dampak El Nino tidak hanya berpengaruh pada produksi padi, tetapi sekaligus pada tanaman lainnya menurut Prof Yusuf.

 

Baca juga: Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Juta Ton Beras

 

Sehingga indikasi kenaikan beras juga diikuti kenaikan bahan pokok lainnya, serta produktivitas komoditas impor.

“Berdampak pada tanaman lainnya seperti jagung, cabe, tebu/gula, kelapa sawit/ minyak goreng, bahkan juga berpengaruh pada produktivitas komoditas impor, yakni kedelai bahkan gandum,” bebernya.

Selain dampak El Nino, tata kelola pangan dan rantai pasok yang terlalu panjang juga berperan dalam kelangkaan dan kenaikan bahan pokok kata Prof Yusuf.

 

Baca juga: Beras Mahal, DPKPP Tana Toraja Salurkan Bantuan Cadangan Pangan

 

Data BMKG, El Nino pada Februari 2024 berada pada angka +1.9 (El Nino moderat), dan diperkirakan menuju netral pada bulan April hingga Mei.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved