Kesehatan

Ini Penjelasan, Dampak, dan Cara Cegah Tensi Naik atau Tekanan Darah Tinggi alias Hipertensi

Hipertensi, tekanan darah tinggi, atau tensi tinggi merupakan kondisi kesehatan yang serius dan harus diwaspadai karena dapat merusak jantung.

Editor: Donny Yosua
Shutterstock/Adheamir
Ilustrasi. 

TRIBUNTORAJA.COM - Apa itu hipertensi atau tekanan darah tinggi? Apa yang menyebabkan tensi seseorang disebut tinggi?

Hipertensi, tekanan darah tinggi, atau tensi tinggi merupakan kondisi kesehatan yang serius dan harus diwaspadai karena dapat merusak jantung.

Kondisi ini terjadi ketika tekanan darah sistolik seseorang melebihi 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.

 

 

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2015, sekitar 1,13 miliar orang di dunia mengidap hipertensi, yang berarti satu dari tiga orang secara global terdiagnosis dengan kondisi ini.

Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahun. Diperkirakan, akan ada 1,5 miliar orang yang menderita hipertensi pada 2025. Tragisnya, hipertensi dan komplikasinya diperkirakan menyebabkan 9,4 juta kematian setiap tahunnya.

Data dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menunjukkan peningkatan biaya pelayanan hipertensi setiap tahun, yaitu sebesar Rp 2,8 triliun pada 2016, dan mencapai Rp 3 triliun pada tahun 2017 dan 2018.

 

Baca juga: Begini Cara Cek BPJS Kesehatan Aktif atau Tidak Lewat HP

 

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengidentifikasi tekanan darah tinggi dengan tekanan darah sistolik lebih dari 130 mmHg dan diastolik lebih dari 80 mmHg, sedangkan tekanan darah normal adalah sistolik kurang dari 120 mmHg dan diastolik kurang dari 80 mmHg.

Ahli jantung preventif dari Cleveland Clinic Luke Laffin, MD menyatakan bahwa manajemen tekanan darah adalah kombinasi antara 70 persen kebiasaan hidup dan 30 persen obat-obatan. Tanpa perubahan gaya hidup, obat tekanan darah tidak akan bekerja secara efektif.

 

Baca juga: Inspirasi Cara Diet Putri Presiden Joko Widodo Kahiyang Ayu, Bisa Turun sampai 30 Kg!

 

Beberapa kebiasaan yang direkomendasikan untuk menurunkan tekanan darah tinggi meliputi beberapa cara ini:

 

1. Mengurangi Garam dan Natrium

Membatasi konsumsi natrium hingga maksimal 2.300 miligram per hari, serta memilih makanan rendah sodium dan mengurangi makanan olahan.

 

2. Batasi Karbohidrat dan Gula

Diet rendah karbohidrat dan gula terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah.

 

Baca juga: Segudang Manfaat Minum Teh Serai

 

3. Membatasi Kafein

Memperhatikan konsumsi kafein, terutama bagi orang yang tidak terbiasa mengonsumsi produk berkafein.

 

4. Meningkatkan Asupan Magnesium dan Kalium

Mengonsumsi makanan yang kaya magnesium dan kalium, seperti sayuran, susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

 

5. Konsumsi Beri-berian

Buah-buahan seperti stroberi, blueberry, raspberry, dan blackberry kaya akan polifenol yang baik untuk kesehatan jantung dan dapat menurunkan tekanan darah.

 

Baca juga: 9 Kategori Orang yang Sebaiknya Hindari Konsumsi Cokelat, Termasuk Anak-anak!

 

6. Berolahraga Rutin

Melakukan aktivitas fisik secara rutin, seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang, dapat menurunkan tekanan darah.

Direkomendasikan untuk berolahraga selama 150 menit per minggu atau 30 menit setiap hari.

 

8. Berhenti Merokok

Merokok dapat meningkatkan tekanan darah secara cepat. Berhenti merokok tidak hanya menurunkan tekanan darah, tetapi juga mengurangi risiko penyakit jantung.

 

9. Mengurangi Stres

Stres dapat meningkatkan tekanan darah. Penting untuk menemukan cara mengurangi stres, seperti bersantai, meditasi, atau mengubah cara pandang terhadap situasi yang tidak dapat dikontrol.

 

Baca juga: 7 Tips Dasar Agar Tetap Sehat Saat Musim Hujan

 

10. Tidur yang Cukup

Tidur kurang dari tujuh jam per hari dapat meningkatkan risiko hipertensi. Pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap malam.

Hipertensi adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian dan manajemen yang tepat. Melalui kombinasi perubahan gaya hidup dan pengobatan yang tepat, tekanan darah dapat dikontrol dengan efektif.

Kesadaran dan pendidikan tentang hipertensi sangat penting, tidak hanya untuk penderita, tetapi juga bagi masyarakat luas untuk mencegah dan mengelola kondisi ini secara lebih efektif.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved