Pakar Khawatir Kondisi Psikis Prabowo Gegara Sering Joget Tak Sesuai Situasi

Reza menyebut hal serupa pernah dilakukan Donald Trump (mantan Presiden Amerika Serikat) dan Boris Yeltsin (mantan Perdana Menteri Rusia).

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Wartakotalive/Yulianto
Debat perdana Capres, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di Gedung KPU, Rabu (12/12/2023) 

TRIBUNTORAJA.COM, JAKARTA - Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel mengaku merisaukan joget "gemoy" Prabowo Subianto yang dinilai kerap dilakukan tanpa memperhatikan situasi.

Reza mengaku khawatir dengan kapasitas executive functioning capres nomor urut 2 tersebut.

Executive functioning sendiri adalah seperangkat proses kognitif yang terkait kemampuan manusia mengelola informasi kemudian membuat keputusan yang solid.

 

 

"Sekarang bukan kondisi fisik Prabowo yang saya risaukan. Toh, dia sudah menjalani pemeriksaan di rumah sakit. Joget berulang tanpa memperhatikan konteks acara (yang saya risaukan)," kata Reza di Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Reza mengaku mendukung Prabowo pada Pilpres 2014 dan 2019, dan terpukau oleh kegesitan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Menurutnya, joget "gemoy" Prabowo adalah strategi pencitraan diri untuk meyakinkan masyarakat bahwa ia sehat.

 

Baca juga: Kembali Dicecar Isu Pelanggaran HAM Masa Lalu, Ini Jabawan Prabowo Subianto

 

Reza menyebut hal serupa pernah dilakukan Donald Trump (mantan Presiden Amerika Serikat) dan Boris Yeltsin (mantan Perdana Menteri Rusia).

Kedua tokoh itu diketahui juga berjoget dalam rangka meyakinkan publik bahwa mereka sehat.

Akan tetapi, Reza menyebut Trump dan Yeltsin asyik bergoyang hanya saat berada di panggung atau saat musik mengalun.

 

Baca juga: Momen Menggemaskan Debat Capres Semalam, Prabowo: Sorry Yee

 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved