BNNK Tangkap Bandar Ganja

Bandar Narkoba di Toraja Ngaku Pakai Ganja Karena Sakit, Mirip Kisah Fidelis dan Yeni

Perlu diketahui, pada 2017 silam ada kisah sepasang suami istri asal Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Fidelis Arie Sudewarto dan Yeni Irawati.

|
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Donny Yosua
Tribun Toraja/Freedy Samuel Tuerah
Konferensi pers pengungkapan penangkapan bandar ganja di kantor BNNK Tana Toraja, Senin (13/11/2023). 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tana Toraja, mengumumkan penangkapan seorang bandar Narkotika Golongan 1 berupa ganja berinisial WS di kantor BNNK Tana Toraja, Jl Tongkonan Ada, Kecamatan Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin (13/11/2023) siang.

WS mengaku dirinya menggunakan ganja untuk pengobatan karena sedang sakit gula (diabetes).

Hal ini juga dibenarkan oleh, pelaksana tugas (Plt) Kepala BNNK Tana Toraja, Andi Werru Kambau.

"Sebenarnya perlu di cek lebih lanjut apakah memang pelaku ini sakit gula (diabetes), tapi yang anehnya kenapa sampai timbangan digital itu ada," ucapnya.

Ia juga mengatakan bahwa tidak secara otomatis keterangan pelaku itu mutlak benar.

"Memang belum tentu salah tetapi perlu selidiki lebih lanjut, intinya apapun alasanya perbuatan itu tidak dibenarkan," jelasnya.

 

 

Mirip Kisah Fidelis dan Yeni

Perlu diketahui, pada 2017 silam ada kisah sepasang suami istri asal Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Fidelis Arie Sudewarto dan Yeni Irawati.

Awal 2017, kisah keduanya menjadi sorotan lantaran perjuangan Fidelis menyembuhkan penyakit sang istri tercinta menggunakan ganja medis justru mengantarkannya ke penjara.

Cerita bermula ketika awal Januari 2016, Yeni Irawati didiagnosis mengidap syringomyelia atau tumbuhnya kista berisi cairan atau syrinx dalam sumsum tulang belakang.

 

Baca juga: BNNK Tana Toraja Ungkap Kronologi Penangkapan Bandar Ganja

 

Penyakit syringomyelia membuat kondisi tubuh Yeni memprihatinkan.

Setiap makanan yang Yeni telan tak berapa lama kemudian dimuntahkan kembali.

Selain itu, terdapat luka besar dan dalam di pinggang bagian belakang yang membuat tulang Yeni terlihat.

 

Baca juga: BREAKING NEWS: BNNK Tana Toraja Ungkap Penangkapan Bandar Ganja di Toraja Hari Ini

 

Kaki Yeni juga sering mengalami kram dan kebas dengan rasa sakit yang kadang membuatnya harus berteriak menahan kesakitan.

Yeni juga kerap kali mengeluarkan keringat berlebihan, sekalipun cuaca dingin atau dalam ruang yang dilengkapi AC.

Sejak saat itu, Fidelis merawat Yeni di rumahnya.

 

Baca juga: BNNK Tana Toraja Razia THM, Petugas Temukan Zat Morfin

 

Fidelis yang merupakan pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sanggau membaca banyak panduan perawatan penyakit syringomyelia dari berbagai literatur.

Sejumlah pengobatan diupayakan Fidelis untuk kesembuhan istrinya, mulai dari obat medis, obat herbal, bahkan orang pintar.

Namun, upaya itu tak mampu mengembalikan kondisi fisik Yeni.

 

Baca juga: Pasutri di Toraja Positif Sabu, BNNK Tana Toraja Gunakan Metode SIL. Apa Itu?

 

Berbekal literatur-literatur yang didapatkan dari luar negeri, Fidelis akhirnya menerapkan pengobatan ekstrak ganja untuk Yeni.

Ganja itu ditanam Fidelis di rumahnya sendiri.

Kakak kandung Fidelis, Yohana LA Suyati, kala itu mengatakan, kondisi Yeni berangsur-angsur membaik setelah mendapat pengobatan ganja.

 

Baca juga: BNNK Tana Toraja Ungkap Alasan Pasutri di Tana Toraja Gunakan Sabu

 

Nafsu makannya mulai meningkat dan tidurnya bisa pulas sebagaimana orang pada umumnya.

Pencernaan Yeni juga mulai lancar, baik itu buang air kecil maupun buang air besar.

Tak hanya itu, sejumlah luka di tubuh Yeni pun perlahan menutup.

 

Baca juga: Pasutri Positif Pakai Sabu, BNNK Kenakan Jalani Konseling Selama 3 Bulan

 

Pandangan mata dan penglihatan Yeni juga mulai jelas dan ingatannya mulai pulih.

"Yeni juga sudah mulai berbicara tentang harapan atau angan-angannya kalau sudah sembuh dari penyakitnya," kata Yohana, seperti diberitakan Kompas.com, 4 April 2017.

Fidelis resmi ditahan pada 19 Februari 2017 oleh BNNK Sanggau, Kalimantan Barat.

Sepeninggalan Fidelis ke penjara, kondisi Yeni berangsur-angsur menurun dan dia meninggal pada 25 Maret 2017.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved