Pemadaman Bergilir

Mati Lampu di Tana Toraja 12 Jam Lebih, Warga: Mati Semua

Kondisi ini menimbulkan protes warga dan mengatakan ini adalah mati lampu terlama yang pernah merasakan rasakan.

Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Imam Wahyudi
rifki/ tribun timur
Ranting penyebab mati lampu 12 jam di Makale, Tana Toraja. 

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Pemadaman listrik atau mati lampu di Kelurahan Sarira, Kecamatan Makale Utara, Kabupaten Tana Toraja, berlangsung lebih dari 12 jam.

Mulai Sabtu (11/11/2023) pukul 20.00 Wita hingga Minggu (12/11/2023) pukul 10.00 Wita.

Kondisi ini menimbulkan protes warga dan mengatakan ini adalah mati lampu terlama yang pernah merasakan rasakan.

Dikonfirmasi, seorang staf Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Makale, mengatakan mati lampu tidak disebabkan oleh kerusakan pada sistem PLN.

Namun, karena ranting kayu yang melintang pada kabel PLN yang tidak terlihat pada malam hari.

Gangguan tersebut baru diketahui pada pagi hari dan saat ini sedang dilakukan penormalan oleh pihak PLN.

“Tidak ada kerusakan, cuman tangkai kayu melintang di atas ini (kabel PLN). Cuman tidak kelihatan tadi malam,” katanya kepada Tribun Toraja saat dikonfirmasi melalui layanan 24 jam ULP Makale, Minggu pagi.

“Sementara mau penormalan, karena baru didapat gangguannya,” imbuhnya.

PLN kemudian mengimbau masyarakat untuk bersabar dan menjanjikan menangani hal tersebut secepat mungkin.

Sebelumnya, PLN melalui aplikasi PLN Mobile memang telah mengeluarkan peringatan terkait pemadaman ini, namun tidak tertera keterangan berapa lama akan terjadi.

“Yth Pelanggan, mohon maaf atas gangguan listrik yg terjadi di rumah Anda. Saat ini sedang dalam penanganan petugas PLN,” demikian pengumuman dalam aplikasi PLN Mobile pada Sabtu (11/11/2023) malam.

Pemadaman lebih dari 12 jam halangi aktivitas warga di Makale Utara

Imbas dari pemadaman yang telah berlangsung lebih dari 12 jam ini kemudian dirasakan oleh warga setempat.

Sejak pagi, warga di Kelurahan Sarira, Makale Utara, mulai mengeluhkan gadget elektronik mereka yang tidak berfungsi akibat lowbatt.

“Saya mau lakukan pelaporan kerja, tapi karena mati lampunya tidak menyala-nyala, HP sama laptop mati semua, tidak bisa dicas, sudah dalam keadaan mati total,” ujar Ichwan yang merupakan pegawai swasta.

Selain itu, pantauan Tribun Toraja, beberapa warga di Kelurahan Sarira harus menyalakan mesin genset mereka sembari menunggu pemadaman listrik oleh PLN usai.

Diketahui, PT PLN melalui UP3 Palopo juga tengah melakukan pemadaman bergilir sehubungan dengan kemarau panjang yang mengakibatkan debit air berkurang di beberapa PLTA dan PLTMH di Sulsel. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved