Calon Kepala KSAD

Menantu Luhut Binsar Pandjaitan Calon Kuat Kepala Staf Angkatan Darat, Ini Profilnya

jabatan wakil KSAD masih kosong setelah posisi tersebut ditinggal Agus Subiyanto lantaran ia dilantik menjadi KSAD menggantikan Jenderal Dudung Abdura

Editor: Imam Wahyudi
ist
Pangkostrad, Letjen TNI Maruli Simanjuntak (kiri) dan Kepala BNPB, Letjen Suharyanto disebut menjadi kandidat kuat menjadi KSAD menggantikan Jenderal Agus Subiyanto yang diusulkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono 

TRIBUNTORAJA.COM -  Dua jenderal disebut-sebut sebagai calon kuat pengganti Jenderal Agus Subiyanto sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) atau Kasad.

Jenderal Agus Subiyanto sendiri diusulkan sebagai calon Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono yang akan pensiun pada November 2023.

Kedua jenderal itu adalah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letjen Maruli Simanjuntak yang tak lain adalah menantu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Suharyanto.

Dua nama ini diungkapkan oleh anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono, Selasa (31/10/2023).

"Banyak isu yang beredar (Letjen Maruli dan Letjen Suharyanto jadi kandidat KSAD). Akan tetapi kita kembalikan ke Presiden untuk menentukan putusan soal itu," ujarnya ketika dihubungi Tribunnews.com.

Menanggapi isu itu, pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menjelaskan untuk menganalisa kandidat KSAD masih perlu diamati, apakah ada perubahan posisi-posisi strategis seperti wakil KSAD yang masih kosong.

Diketahui, jabatan wakil KSAD masih kosong setelah posisi tersebut ditinggal Agus Subiyanto lantaran ia dilantik menjadi KSAD menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman yang memasuki masa pensiun. 

Hanya sepekan menduduki jabatan Kasad, Agus Subiyanto diusulkan menjadi Panglima TNI.

"Saya hanya bisa melakukan kajian berbasis kecenderungan dan peluang. Misalnya, dengan mengamati perubahan posisi-posisi strategis, apakah pengisian posisi wakil KSAD yang kosong akan diisi pejabat yang promosi dari bintang dua, atau merupakan pergeseran dari posisi bintang tiga lainnya," kata Khairul kepada Tribunnews.com, Selasa.

Kemudian, Khairul mengatakan ketika diminta untuk memilih sosok paling berpeluang antara Maruli dan Suharyanto, maka dirinya lebih memilih Maruli.

"Nah jika dibatasi pada dua kandidat ini saja, ya saya kira Letjen Maruli lebih berpeluang," tuturnya.

Khairul mengatakan meski dirinya mengakui pengalaman Suharyanto di dunia militer dan sama-sama memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tetapi yang bersangkutan sudah lama menempati jabatan di luar TNI, khususnya di Angkatan Darat.

Sehingga, itulah alasan penilaiannya yang membuat Maruli lebih berpeluang menjadi KSAD ketimbang Suharyanto.

"Kepala BNPB Letjen Suharyanto memang cukup kaya pengalaman tugas dan jabatan. Malang melintang di satuan tempur dan teritorial, di lembaga pendidikan bahkan di lingkungan intelijen."

"Juga dianggap cukup cukup dekat dengan Presiden. Namun saat ini, Letjen Suharyanto sudah berada di luar formasi TNI. Sejak November 2021, alumni Akmil 1989 ini telah menjabat sebagai Kepala BNPB," ujarnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved