Tiga Hari, Dua Pemuda Sulsel Tewas Ditembak KKB di Papua, dari Toraja dan Perwira Muda Asal Pangkep

Insiden terjadi sekitar pukul 10.20 WIT di area perbatasan Kampung Ndugusiga dan Bambu Kuning

Editor: Imam Wahyudi
Tribun Toraja/Lilianti Ariyani
KORBAN KKB - Marta Pare, ibu dari Anslemus Arfin tidak kuasa menahan tangis saat jenazah putranya tiba di rumah duka di Tongkonan Kombong yang berada di Dusun Kalindungan, Lembang Salu, Toraja Utara, Sulsel, Sabtu (11/10/2025). Anslemus Arfin tewas setelah ditembak KKB di Intan Jaya, Papua Pegunungan. 

TRIBUNTORAJA.COM - Letnan Dua (Letda) Infanteri Fauzi Ahmad Sulkarnain, gugur dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Organisasi Papua Merdeka (TPNPB/OPM) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Sabtu (11/10/2025). 

Letda Fauzi merupakan prajurit Satgas Pamtas Statis RI–PNG Yonif 753/AVT, lulusan Akademi Militer (Akmil) 2023 asal Ma’rang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

Letda Fauzi tertembak saat pasukannya diserang oleh kelompok bersenjata sekitar pukul 12.00 WIT.

Jenazah almarhum telah dievakuasi ke RS Marthen Indey, Jayapura untuk proses identifikasi dan pemulasaraan.

Tiga hari sebelumnya, pemuda asal Toraja, Anselmus Arfin (25), tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Daniel Aibon Kogoya di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, Rabu (8/10/2025).

Insiden terjadi sekitar pukul 10.20 WIT di area perbatasan Kampung Ndugusiga dan Bambu Kuning, ketika korban bersama rekan-rekannya tengah melakukan pengukuran jalan untuk proyek milik PT TJP.

Korban meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka tembak yang menembus punggung.

Jenazah almarhum Anselmus Arfin telah dievakuasi dari Intan Jaya dan tiba di kampung halamannya di Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu (11/10/2025).

Setelah menempuh perjalanan udara menuju Makassar dan dilanjutkan jalur darat, peti jenazah tiba di Tongkonan Kombong, Dusun Kalindungan, Lembang Salu, sekitar pukul 06.00 WITA.

Dari sana, jenazah kemudian dibawa ke rumah duka di Kata, Lembang Salu Sarre, Kecamatan Sopai untuk disemayamkan.

Suasana haru menyelimuti rumah duka.

Tangis keluarga pecah saat peti jenazah tiba.

Ibu korban, Marta Pare, tampak sangat terpukul atas kepergian anak sulungnya itu.

“Saya tidak pernah menyangka bahwa hari Selasa adalah hari terakhir saya bicara dengan anak saya,” ujar Marta dengan suara lirih di rumah duka.

Menurut keluarga, almarhum merupakan anak pertama sekaligus tulang punggung keluarga, dikenal sebagai sosok pekerja keras dan bertanggung jawab.

“Itu anak sulung saya, tulang punggung kami. Baru setahun merantau, Arfin sudah meninggalkan kami,” tutur sang ibu sambil menangis.

Rencananya, pemakaman Anselmus Arfin akan dilaksanakan Selasa, 14 Oktober 2025 di kampung halamannya.

Warga dan kerabat terus berdatangan memberikan dukungan dan penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved