Virus Corona
Virus Corona Eris Masuk Indonesia, Apa Bedanya dengan Omicron?
Meskipun memiliki tingkat penularan yang tinggi, WHO menemukan bahwa varian Eris memiliki tingkat fatalitas yang rendah.
TRIBUNTORAJA.COM - Virus corona sub varian Omicron EG.5 atau Eris terdeteksi masuk ke Indonesia. Apakah virus ini berbahaya bagi manusia?
Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, varian Eris memiliki gejala dan pola yang hampir sama dengan varian covid-19 lainnya, yaitu batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan, lemas, hingga nyeri otot.
Meskipun memiliki tingkat penularan yang tinggi, WHO menemukan bahwa varian Eris memiliki tingkat fatalitas yang rendah.
Namun, varian Eris memiliki kecenderungan untuk menetralkan antibodi, sehingga bisa menurunkan tingkat kekebalan vaksinasi terhadap varian ini.
Kementerian Kesehatan pun mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir, namun tetap waspada.
Untuk mengantisipasi penularan, masyarakat bisa memastikan kelengkapan dosis vaksinasi, menggunakan masker di tempat ramai atau ketika sedang sakit, serta memeriksan diri ke Dokter apabila mengalami gejala varian Eris.
Berbeda dengan pemerintah Indonesia, WHO saat ini melacak beberapa varian termasuk EG.5 yang merupakan varian yang lebih berbahaya yang dapat menyebabkan peningkatan kasus dan kematian secara tiba-tiba.
"Ketika saya mengumumkan berakhirnya darurat COVID-19 pada bulan Mei, saya mengumumkan bahwa saya membentuk komite peninjau untuk memberi saran kepada saya tentang rekomendasi tetap untuk mendukung negara-negara dalam mengelola COVID-19 dalam jangka panjang," tulis Profesor Aavitsland di WHO.
Atas saran komite, dia pun mengeluarkan rekomendasi berdiri untuk negara-negara di tujuh bidang utama.
Dunia Waspada
Setelah sempat mereda dari covid varian omicron, dunia kembali waspada karena covid varian eris. Apa beda omicron dan eris?
Secara global, lebih dari 1 juta kasus baru covid-19 dan lebih dari 3.100 kematian dilaporkan dalam 28 hari hingga 3 Agustus, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia terbaru -menjadikan jumlah kematian hampir 7 juta sejak pandemi dimulai.
Perhatian pakar kesehatan masyarakat di seluruh dunia sedang digelitik oleh subvarian baru, yang dikenal sebagai EG.5, yang menjadi strain dominan di negara-negara termasuk Amerika Serikat dan Inggris.
Sebenarnya nama Eris ini bukanlah nama resmi dari WHO, namun nama julukan yang diberikan warganet sesuai dengan nomenklatur Yunani.
Virus corona EG.5 adalah subvarian dan turunan dari omicron - yang tetap menjadi jenis virus corona paling umum di dunia.
EG.5 hampir melampaui keturunan omicron lain yang beredar di Amerika Serikat dan sekarang menyumbang proporsi kasus covid terbesar secara nasional,menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika, CDC.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.