Virus ASF

Selain Ternak Babi, Pakan Ternak Juga Dilarang Masuk ke Tana Toraja, Ini Alasannya

Salah satu titik tersebut yakni di gerbang perbatasan antara Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara yang terletak di Jl Poros Pongtiku Makale-Rantepao

Penulis: Muhammad Rifki | Editor: Muh. Irham
Tribun Toraja/Muhammad Rifki
Petugas bejaga di pos penjagaan lalulintas ternak di perbatasan antara Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara yang terletak di Jl Poros Pongtiku Makale-Rantepao, Kecamatan Makale Utara. 

TRIBUNTORAJA.COM - Satgas yang terdiri dari Pemda Kabupaten Tana Toraja, Polres Tana Toraja, dan Kodim 1414 Tana Toraja serta melibatkan Satpol PP, Dinas Perhubungan, dan tim medis sudah aktif menjaga lalu lintas ternak di titik-titik perbatasan yang ada guna mencegah mewabahnya virus African Swine Fever (ASF) atau flu babi afrika.

Salah satu titik tersebut yakni di gerbang perbatasan antara Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara yang terletak di Jl Poros Pongtiku Makale-Rantepao, Kecamatan Makale Utara.

Koordinator pos pengamanan sekaligus perwakilan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP), Perdinandus mengatakan, selain ternak babi, hal yang dicegat untuk masuk di perbatasan Kabupaten Tana Toraja adalah pakan ternak babi. Terlebih jika pakan ternak tersebut berasal dari zona merah seperti dari wilayah Luwu, Mamasa, dan Mamuju.

“Ketika ada babi yang didapat mau masuk ke Kabupaten Tana Toraja itu dicegat untuk disuruh kembali, tidak bisa lolos masuk untuk mengantisipasi semakin mewabahnya virus ASF ini. Selain itu, pakan ternak babi juga kita cegat di sini termasuk yang berasal dari wilayah zona merah seperti Luwu, Mamasa, dan Mamuju,” ujar Perdinandus kepada TribunToraja.com, Senin (12/6/2023).

Virus ASF memang dapat menyebar melalui pakan ternak yang terkontaminasi sehingga dalam imbauan pencegahannya disampaikan untuk menjaga kebersihan tempat pakan ternak, menangani pakan ternak dengan baik, tidak memberi makanan sisa, dan memanaskan pakan ternak terlebih dahulu.

Lebih lanjut menurut Perdinandus, pengamanan lalu lintas ternak ini akan berlanjut hingga ada pemberitahuan selanjutnya.

“Sampai kapannya, kita belum tahu persis tergantung sampai wabah ini berhenti di Tana Toraja. Kita tunggu saja imbauan dari pihak Pemda setempat, dalam hal ini DPKPP untuk menghentikan penjagaan di setiap perbatasan yang ada,” jelas Perdinandus.

Virus ASF di Kabupaten Tana Toraja sendiri pertama kali ditemukan di dua wilayah yaitu di Lembang Buri', Kecamatan Rembon dan Lembang Ra'bung, Kecamatan Saluputti seusai pengambilan sampel yang dilakukan oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved