Virus ASF
Soal Banyaknya Babi dari Luar Masuk Toraja Utara, Ada Kemungkinan Oknum Main Mata dengan Pedagang
Ia menjelaskan bahwa pentingnya komitmen tiap institusi yang tergabung dengan tim Satgas Pencegahan dan penanganan virus African Swine Fever (ASF).
Penulis: Freedy Samuel Tuerah | Editor: Muh. Irham
TRIBUNTORAJA.COM - Advokat Pither Pondabarani SH MH mengecam setiap oknum dari institusi aparat yang diduga "main mata" dengan truk pembawa babi yang masuk dalam Toraja Utara.
Hal ini ia sampaikan di sela-sela kegiatan di pusat Kota Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (3/8/2023).
Ia menjelaskan bahwa pentingnya komitmen tiap institusi yang tergabung dengan tim Satgas Pencegahan dan penanganan virus African Swine Fever (ASF).
"Sangat sulit jika oknum ini main dari dalam bersama para pedagang, terlihat dari beberapa kali jebol yah susah juga," ucapnya.
Pengacara sekaligus mantan Aktivis Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), ini menjelaskan bahwa siapapun yang bermain tidak dibenarkan melanggar aturan yang telah berlaku.
"Dari fenomena berapa kali jebol ini yang tercatat, besar kemungkinan oknum bermain baik yang bertugas maupun yang tidak bertugas semua kemungkinan bisa terjadi," tuturnya.
Pria berdarah Toraja ini juga meminta keseriusan dari satgas untuk berupaya menekan penyebaran virus ASF dari luar Toraja ini.
"Kuncinya satu yaitu komitmen, dan harus komunikasi tetap dijaga antar institusi jangan ada miss informasi," jelasnya.
Lanjut ia juga menyarakan untuk satgas ASF duduk bersama dan melakukan evaluasi sesama satgas.
"Pemkab Torut dalam hal imi Dinas Pertanian tidak bisa bekerja sendiri, jangan sampai mereka babak belur sendiri tanpa di back - up oleh stakeholder terkait, intinya semua oknum ini harus diselidiki dan diberi sangsi," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, pada minggu (30/7/2023) dini hari, pukul 01:50 WITA, salah seorang oknum aparat meloloskan 2 mobil pengangkut ternak babi di pos pencegahan dan penindakan virus African Swine Fever (ASF), di Kaleakan, Kecamatan Nanggala, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Petugas yang berjaga saat itu terdiri dari Dinas Pertanian Torut (Distan Torut) 2 orang, dari Polres Toraja Utara 1 orang, dari Kodim 1414 Tana Toraja, 2 orang.
Total 5 orang petugas yang piket saat itu.
Diduga aparat yang tidak berjaga saat itu berkordinasi dengan supir yang ingin mencoba menerobos pos penjagaan perbatasan di Kaleakan, Kecamatan Nanggala, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Jadi untuk mobil lolos ialah truk 4 roda (1 mobil) & mobil pick up jenis carry (1 mobil).
Sedangkan untuk mobil ditahan adalah 1 mobil truck.
Dari keterangan video saat supir yang berhasil diamankan mengatakan untuk kedua mobil yang lolos itu membawa total 73 ekor babi.
Dengan membayar uang sebesar Rp. 6 Juta rupiah.
Apesnya hanya ia yang berhasil ditangkap petugas saat itu.(*)
Kasus Virus ASF di Toraja Utara Belum Reda, Rata-rata Babi yang Terinfeksi dari Sulawesi Tengah |
![]() |
---|
Pemkab Toraja Utara Keluarkan Kebijakan Baru Soal Babi, Ini Isinya |
![]() |
---|
37 Ekor Babi dari Luwuk Banggai Coba Diseludupkan ke Toraja Utara Lewat Enrekang |
![]() |
---|
Lagi Puluhan Ternak Babi dari Luar Masuk Toraja Utara, Supir Ngaku Bayar Rp 6 Juta ke Petugas Jaga |
![]() |
---|
Pedagang Paksa Babi Ternak Agar Bisa Masuk Toraja Utara, Satgas ASF: di Sini Banyak Babi Sehat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.