Ini Pesan Bawaslu Sulsel Saat Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bawaslu Toraja Utara

TRIBUNTORAJA.COM - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Toraja Utara menggelar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Pemilu kepada masyarakat untuk Pemilu 2024 mendatang.

Kegiatan ini dilangsungkan di Toraja Heritage Hotel, Kelurahan Karassik, Kecamatan Kesu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (2/6/2023) pagi.

Salah satu anggota Bawaslu Sulsel, Syaiful Jihad M Ag, mengatakan bahwa pentingnya peran Bawaslu tidak sekedar memantau tapi melaporkan.

"Pentingnya melaporkan, baik dugaan curi start dari bacaleg dan temuan-temuan, walaupun belum secara rinci soal aturan yang mengatur, tapi adanya tolak ukur batas-batas yang pasti akan terlihat jika bacaleg dan anggota dewan yang bermain," ucapnya.

Ia juga mengatakan bahwa aturan ketat berlaku juga kepada penyelenggara pemilu.

"Jadi kalau penyelenggara itu harus mengundurkan diri, baik Bawaslu maupun KPU," tuturnya.

Ia menuturkan bahwa kepala desa (kepala lembang), dan ASN dan setiap pegawai BUMN harus mematuhi aturan.

"Semua harus taat tak terkecuali pegawai ASN harus mengundurkan diri," tutupnya.

Diketahui, pemateri selain dari Bawaslu Sulsel adalah Dosen IAIN Parepare, Dirga Achmad. Ia membawa materi terkait aturan hukum dalam pemilu.

Dari organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan,seperti KNPI Toraja Utara, Pemuda Pancasila Toraja Utara, GMNI Toraja Utara, GMKI Toraja Utara, PMKRI Toraja, dan lain sebagainya.

Juga dari perwakilan tokoh agama dan tokoh masyrakat seperti, PCNU Toraja Utara, Muhammadiyah Toraja, Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja, PGPI Toraja Utara, dan lain sebagainya.(*)