Sifilis

Kabar Buruk dari Kemenkes, Penyakit Sifilis Naik Tajam di Indonesia, Penderitanya Mayoritas Ibu-ibu

Melalui Instagram Kemenkes RI, dijelaskan bahwa mayoritas yang rentan terhadap penyakit ini adalah ibu rumah tangga dan anak-anak.

Penulis: Redaksi | Editor: Muh. Irham
ist
Ilustrasi sifilis pada ibu rumah tangga 

Sifilis menular selama tahap primer dan sekunder, dan kadang-kadang pada awal periode laten.

Pada kasus yang lebih jarang, kondisi ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lesi aktif, seperti saat berciuman.

Ini juga dapat ditularkan dari ibu ke bayinya selama kehamilan atau persalinan.

Untuk menekan angka penderita, anda perlu melakukan serangkaian skrining dan pengobatan penyakit sifilis.

Berikut Serambinews.com ulas mengenai pengobatan penyakit sifilis beserta penyebab dan gejalanya yang telah dirangkum dari Kompas.com.

Pengobatan sifilis

Sifilis primer dan sekunder mudah diobati dengan suntikan penisilin.

Orang yang alergi terhadap penisilin kemungkinan akan diobati dengan antibiotik yang berbeda, seperti doksisiklin atau seftriakson.

Jika pasien menderita neurosifilis, ia akan mendapatkan penisilin dosis harian secara intravena.

Pengobatan ini akan sering membutuhkan rawat inap singkat di rumah sakit.

Kerusakan yang disebabkan oleh sifilis lanjut tidak dapat dipulihkan. Bakteri dapat dibunuh, tetapi pengobatan kemungkinan besar akan fokus pada pengurangan rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Selama perawatan, pastikan untuk menghindari kontak seksual sampai semua luka di tubuh sembuh dan dokter menyatakan bahwa aman untuk melanjutkan aktivitas seksual.

Pengobatan sifilis mungkin menimbulkan efek samping jangka pendek berupa Reaksi Jarisch-Herxheimer (JHR).

Kurang dari 30 persen penderita sifilis primer atau sekunder mengalami gejala JHR dalam waktu 24 jam pengobatan.

JHR merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan gejala sementara yang berkisar dari sangat ringan hingga parah, seperti:

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved