GALERI FOTO - Tedong: Simbol, Status, Jenis, dan Harga Kerbau dalam Budaya Toraja
Dalam artikel ini, kita akan membahas peran kerbau di Toraja, serta beberapa kutipan ilmiah yang dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang...
TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Kerbau, hewan yang memiliki nama latin Bubalus bubalis ini memiliki peran penting dalam budaya dan ekonomi masyarakat Toraja di Sulawesi Selatan, Indonesia.
Secara khusus, dalam upacara kematian, kerbau di Toraja menjadi lambang status sosial yang tinggi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas peran kerbau di Toraja, serta beberapa kutipan ilmiah yang dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan ini.
Kerbau sebagai Lambang Status Sosial
Upacara kematian di Toraja sering melibatkan pengorbanan kerbau sebagai bagian dari prosesi.
Jumlah kerbau yang dikorbankan tergantung pada status sosial orang yang meninggal.
Semakin banyak kerbau yang dikorbankan, semakin tinggi status sosial orang tersebut dianggap.
Baca juga: Pemerintah Impor 100 Ribu Ton Daging Kerbau Beku Asal India Jelang Ramadan 2023
Menurut Daniel Dhakidae, seorang antropolog dari Universitas Negeri Papua, kerbau dalam budaya Toraja dapat dikaitkan dengan gagasan kekuatan dan kesuburan.
Dhakidae menjelaskan bahwa kerbau memiliki konotasi seksual, karena digunakan untuk mengukur kekuatan seorang pria, serta simbolisasi kesuburan melalui peran kerbau dalam kegiatan pertanian.
Selain itu, kerbau juga dapat dianggap sebagai simbol kesejahteraan ekonomi dalam masyarakat Toraja.
Baca juga: Toraja in Art and Culture Festival 2023 Hadir sebagai Ajang Melestarikan Warisan Leluhur
Dalam kegiatan pertanian, kerbau digunakan sebagai tenaga penggerak dalam membajak sawah.
Oleh karena itu, memiliki banyak kerbau dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan ekonomi keluarga.
Sebuah kutipan jurnal antropoligi yang dikutip dari Unand.ac.id, disebutkan bahwa dalam upacara pemakaman, kerbau di Toraja memiliki peran penting sebagai bagian dari prosesi yang sangat dihormati. Jumlah kerbau yang dikorbankan menjadi faktor penting dalam menentukan status sosial yang tinggi di masyarakat Toraja.
Baca juga: Berikut Agenda Toraja in Art and Culture Festival 2023, Berlangsung Selama Empat Bulan
Dalam masyarakat Toraja, kerbau juga digunakan sebagai alat tukar yang dapat dihitung dalam bentuk uang.
Oleh karena itu, memiliki banyak kerbau dapat dianggap sebagai bentuk kekayaan.
Dalam sebuah jurnal antropologi yang dikutip dari Neliti.com, disebutkan bahwa dalam konteks agama, pengorbanan kerbau di Toraja dapat dianggap sebagai simbol dari pengorbanan diri yang lebih besar, serta pemahaman tentang kehidupan dan kematian.
Jenis Kerbau di Toraja dan Harganya
Bagi masyakarat Toraja, kerbau adalah hewan yang sangat spesial. Masyarakat Toraja menamai kerbau dengan sebutan tedong.
Kerbau tidak lepas dari aktivitas adat masyarakat, khususnya saat upacara Rambu Solo’ atau pesta kematian.
Selain itu, kerbau pun dikaitkan dengan status sosial masyarakat setempat.
Baca juga: Karnaval Paskah Toraja Momen Kebangkitan Anak Muda, Panitia: Jangan Terpuruk dan Mengakhiri Hidup
Jika keluarga bangsawan, jumlah kerbau yang dikorbankan bisa mencapai puluhan sampai ratusan ekor.
Status sosial juga biasa dilihat dari jumlah tedong atau kerbau yang disembelih serta jenisnya.
Jenis kerbau dipisahkan berdasarkan ciri pada corak, ukuran, bentuk tubuh, tanduk, serta perpaduan warnanya.
Ini 10 jenis kerbau atau tedong di masyarakat Toraja:
Baca juga: Pelangi Indonesia Ministry dan Kodim 1414 Tana Toraja Gelar Fesrival Paskah di Rantepao
1. Tedong Saleko

Kasta tertinggi dari kerbau adalah jenis ini. Bagaiman tidak, harganya sangat selangit dan paling mahal dari jenis kerbau lainnya di Toraja, bisa mencapai Rp 1 miliar per ekor.
Ciri dari Tedong Saleko adalah warna dasar putih dengan belang hitam. Tedong Saleko memiliki tanduk kuning gading dengan bola mata berwarna putih.
Baca juga: Rencana Pembentukan Provinsi Toraja Raya, Jacobus Mayong Padang: Bukan Hal Mustahil
2. Tedong Bonga

Ini jenis yang paling sering dikenal masyarakat awam, Tedong Bonga. Jika memiliki jenis ini sudah menjadi kebanggaan tersendiri.
Harganya juga selangit, hampir sama dengan Tedong Saleko.
Ciri Tedong Bonga berbanding terbalik dengan Saleko, walau coraknya hampir sama.
Tedong Bonga berwarna dasar hitam dengan belang putih.
Ada juga jenis Tedong Bonga Ulu, di mana ciri-cirinya adalah sekujur tubuh hitam tapi kepala memiliki belang atau corak putih.
Baca juga: Rencana Mekarkan 2 Kabupaten, Panitia Pemekaran Toraja Utara akan Perjuangkan Provinsi Toraja Raya
3. Tedong Lotong Boko'

Peringkat ketiga adalah Tedong Boko’, kerbau dangan harga mahal serta terunik di dalam masyarakat Toraja. Kerbau ini juga memiliki corak hitam dan putih.
Jenis kerbau terbilang sangat langka ditemukan. Ini pula yang membuat harga kerbau ini hanya beda tipis dengan Tedong Bonga dan Tedong Saleko.
Tedong Lotong Boko’ ini punya corak belang hitam yang menutupi punggungnya dengan warna dasar putih. Lotong boko’ artinya hitam di belakang.
Baca juga: Ini Yang Bikin Pria di Toraja Nyasar di Gunung Tinoring, Ngakunya Dapat Bisikan Gaib
4. Tedong Balian

Umumnya kerbau memiliki tanduk, tapi kerbau jenis ini unik karena panjang tanduknya bisa mencapai 2 meter. Itu pula yang menjadi ciri khasnya.
Maka tidak salah jika pada saat pesta berlangsung, biasanya Tedong Balian ini akan jadi pusat perhatian orang-orang.
Tedong Balian memiliki tanduknya yang panjang diantara kerbau jenis lainnya. Badannya gempal, serta corak warna hitam keabu-abuan.
Kebanyakan kerbau ini dikebiri. Kerbau jenis ini sudah langka sehingga kisaran harganya juga mahal, biasanya di atas Rp 100 juta.
Baca juga: SOSOK Lerby Eliandry, Calon Striker PSM Makassar Berdarah Toraja
5. Tedong Pudu’

Bagi pria Toraja, jenis kerbau ini menjadi favorit. Pasalnya, Tedong Pudu' adalah jenis kerbau aduan, selain sebagai kerbau sembelihan, jenis kerbau ini biasanya dijadikan sebagai petarung dalam acara adu kerbau (silaga tedong) saat pesta Rambu Solo’.
Itu karena bentuk tubuhnya yang kekar tersebut. Ciri lainnya kulit yang dominasi warna hitam.
Jika kerbau ini telah memenangkan pertarungan, biasanya harganya akan naik. Tapi meski begitu harga Tedong Pudu’ hanya berkisar antara puluhan juta hingga 100 juta rupiah aja.
Salah satu variannya adalah Pudu' Gara'. Tedong ini memiliki bola mata berwarna putih.
Baca juga: Plaza Kolam Makale Dipenuhi Sampah Pasca Wisuda UKI Toraja, Ini yang Dilakukan GMNI
6. Tedong Todi'

Tedong Todi’ adalah jenis kerbau yang didominasi warna hitam seperti halnya Tedong Pudu'. Kerbau ini memiliki titik putih di kepala atau di dahinya, diantara kedua tanduknya.
Mirip dengan ikan todi’ ikan kecil mirip ikan teri namun ini biasa ditemukan air tawar atau di sawah.
Tedong Todi' memiliki dua varian yakni Todi' dan Todi' Gara'. Letak perbedaannya hanya pada bola mata yang berwarna putih di sebut Todi' Gara'. Harga Tedong Todi’ hampir sama Tedong Pudu', berkisar antara puluhan sampai Rp 100 juta.
Baca juga: Undangan Pernikahan Digital Kini Tersedia Bahasa Toraja, Begini Cara Pesannya
7. Tedong Tekken Langi'

Tekken Langi’ artinya tongkat langit. Diberikan nama itu karena kerbau jenis ini memiliki tanduk yang seolah menusuk ke langit.
Bentuk tanduk yang tidak simetris/horisontal, tapi vertikal. Ciri khususnya, tanduk sebelah kiri menjulang ke atas, sementara tanduk sebelah kanan ke bawah atau sebaliknya.
Karena keunikannya membuat kerbau ini sangat jarang dijumpai, biasanya hanya ditampilkan dalam upacara Rambu Solo' dengan tingkatan tertentu seperti upacara Sapu Randanan (upacara adat Rambu Solo' yang tertinggi dan lengkap).
Karena kerbau ini merupakan kerbau yang langka maka harganya juga mahal berkisar di atas Rp 100 juta.
Baca juga: 3 Tahun Buron, Harianto Parrung Buron Asal Toraja Utara Ditangkap di Makassar
8. Tedong Sokko

Keunikan lain dari kerbau yang ada di Toraja adalah Tedong Sokko, kerbau jenis ini memiliki tanduk yang arahnya terbalik dengan kerbau umumnya yaitu tanduk yang menghadap ke bawah dan hampir bertemu di bawah leher.
Bila berpadu dengan corak/belang tertentu, contohnya Bonga Sokko (kerbau belang dengan tanduk menghadap ke bawah) nilainya menjadi sangat mahal.
Baca juga: Bibit Kopi di Toraja Asalnya dari Jember Jawa Timur, Ini Penjelasannya
9. Tedong Bulan

Tedong Bulan yaitu jenis kerbau yang memiliki warna putih cerah agak kemerah-merahan di sekujur tubuhnya. Biasanya juga disebut full albino.
Tedong Bulan memiliki bentuk badan yang besar, tanduk kuning gading dan kulit putih mulus.
Jangan salah menilai ini seperti tedong bonga. Jika diurut berdasarkan tingkatan/kasta, maka Tedong Bulan adalah kerbau dengan kasta terendah di mata masyarakat Toraja.
Baca juga: Jenis-Jenis Kopi Toraja dan Karakteristik Kopi yang Populer di Indonesia
10. Tedong Sambao'

Tedong Sambao' tidak jauh berbeda dengan Tedong Bulan yang menempati tingkatan/kasta yang sama.
Ciri yang membedakan antara Tedong Sambao' dan Tedong Bulan terletak pada warna Tedong Sambao' yang berwarna berwarna abu-abu atau putih kelabu seperti kebo bule di Solo.
(*)
Wali Kota Palu Dukung Penerbangan Palu-Toraja |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca di Tana Toraja Rabu 17 September 2025: Siang Cerah, Malam Berawan |
![]() |
---|
Cuaca di Toraja Utara Rabu 17 September 2025: Cerah Berawan |
![]() |
---|
Turis Mancanegara Saksikan Prosesi Adat Ma'Nene di Sereale Toraja Utara |
![]() |
---|
Hanya Tamatan SMA, 2 Guru SDN 3 Mappak Hilang dari Dapodik. Padahal Pendiri Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.