Pria di Cimahi Aniaya 2 Anaknya Perkara Uang Rp450 Ribu, 1 Korban Meninggal Dunia

Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, mengatakan, aksi penganiayaan yang dilakukan Ade kepada dua anaknya tersebut dengan cara memukul dan menendang.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
Shutterstock
Ilustrasi penganiayaan anak. 

TRIBUNTORAJA.COM - Marah karena uangnya diambil tanpa izin, Ade Nanda alias Ade Bogel (37) menyiksa kedua anaknya secara brutal.

Akibatnya, satu anak berinisial AH (10) meninggal dunia. Sedangkan anak laki-lakinya yakni AMN (12), mengalami luka serius hingga harus dirawat di RS Sartika Asih, Kota Bandung.

Peristiwa penyiksaan tersebut terjadi di kontrakan di Jalan Pesantren, RT 07/07, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (6/2/2023) siang.

Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, mengatakan, aksi penganiayaan yang dilakukan Ade kepada dua anaknya tersebut dengan cara memukul dan menendang.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan pelaku, untuk korban yang meninggal dunia itu dianiaya dengan pukulan dan tendangan sekitar 15 kali," ujar Aldi saat ditemui di Mapolres Cimahi, Selasa (7/2/2023).

Sementara AMN, kata Aldi, dianiaya dengan cara dipukul dan ditendang sekitar tujuh kali.

Kakak kandung AH ini mengalami luka lebam.

Kata Aldi, berdasarkan keterangan para tetangga pelaku di kontrakan, mereka sama sekali tidak pernah mendengar suara jeritan atau tangisan dari kedua anak tersebut. Termasuk ketika hari kejadian.

"Namun, tetangga sering mendengar suara jedak-jeduk. Saat kami tanya kepada pelaku, memang kedua korban tidak pernah menangis saat dianiaya," kata Aldi.

Warga setempat, Jubaedah (63), mengatakan, saat kejadian penganiayaan itu ia hanya mendengar suara seperti anak-anak yang lagi bermain loncat-loncatan dari atas kontrakan yang dihuni oleh Ade bersama dua anak dan ibu tirinya itu.

"Dikira saya anak-anak itu nakal lagi bermain loncat-loncatan. Kirain enggak ada bapaknya, tapi pas dilihat motornya ada," ujarnya.

Warga lainnya, Sena Ramadan (38), mengatakan, saat peristiwa tersebut, ia melihat Ade sempat membawa anaknya yang berinisial AH dari lantai dua kontrakan ke bawah dibawa ke rumah sakit.

"Saya lihat kondisi anak itu memar dan biru di sekujur badan dan tangannya juga kayak patah gitu. Itu kelihatan karena badannya enggak ditutup," kata Sena.

Sedangkan untuk bocah laki-laki yang merupakan kakak kandung AH, kata dia, saat itu masih berada di dalam kontrakan.

Warga kemudian mendobrak pintu sehingga akhirnya diketahui bahwa kondisi tubuh anak itu juga memar-memar.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved