Pemerintah Ajukan Kenaikan BPIH, Ini Komentar Calon Jamaah Haji Toraja Utara

TRIBUNTORAJA.COM, RANTEPAO - Kementerian Agama mengusulkan kenaikan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2023 sebesar Rp 98.893.909.

Dari angka Rp 98,8 juta itu, biaya yang dibebankan kepada jemaah haji sebesar Rp 69,19 juta dengan nilai manfaat (optimalisasi) sebesar Rp29.700.175 atau 30 persen.

Usulan itu naik jauh melebihi BPIH tahun 2022 lalu. Di mana, sebelumnya biaya yang dibebankan kepada jemaah sebesar Rp 39,89 juta.

Artinya, jika usulan itu disetujui, maka ada kenaikan hampir dua kali lipat dari biaya yang harus ditanggung jemaah haji.

Salah satu warga Rantepao, Toraja Utara, Kusnadi (47), mengatakan, usulan itu pasti akan sangat memberatkan calon jemaah.

"Pastilah, calon Jamaah Haji tahun 2023 ini mengeluh, pasca Covid-19, perekonomian belum stabil 2 hingga 3 tahun terakhir, ini pasti menjadi beban pikiran untuk masyarakat," ucapnya.

Pria keturunan Padang-Toraja ini berharap agar bisa BIPH lebih turun lagi, pemerintah memberikan subsidi, atau ada kebijakan dalam pembayaran biaya.

"Rencana ini, saya ingin beribadah dengan menaikan haji kedua mertua saya. Soal dana tetap kita pikirankan, tapi kiranya pemerintah juga ada kebijakan dalam hal pembayaran," ujarnya.

Kepala Kantor Kementrian Agama (Kakan Kemenag) Toraja Utara, Pretty Lamban Gasong, mengatakan, terkait aturan ini pasti akan ada dampak bagi calon Jemaah.

"Kenaikan tersebut, kemungkinan akan berdampak bagi peserta calon jamaah haji, terutama saat akan pelunasan biaya haji," ucapnya.

Untuk sosialisasi, pihaknya menunggu keputusan resminya agar bisa disampaikan kepada masyarakat Toraja Utara.

"Untuk sekarang, masih menunggu petunjuk dari Kanwil (Kemenag Sulsel). Kalau sekarang, belum ada jadwal pasti, saat ini Bidang Haji dan Umrah sementara mempersiapkan recruitment petugas haji," tutupnya.