Widji Thukul

Widji Thukul, Sang Penyair dan Aktivis yang Hilang

Pria dengan nama lengkap Widji Thukul Wijaya ini kerap menulis puisi tentang protes.

Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
IST/Kompas
Widji Thukul saat berusia 33 tahun. 

Ia berhenti sekolah untuk bekerja membiayai studi adik-adiknya.

Widji Thukul bekerja pertama kali sebagai loper koran.

Ia kemudian menjadi calo tiket, dan tukang pelitur furnitur di perusahaan mebel.

Ia juga sempat mengamen puisi ke kampung dan kota-kota.

Usai menikah dengan Diah Sujirah alias Sipon pada Oktober 1988, Thukul hidup membantu istrinya dengan usaha sablon.

Ia kemudian menobatkan diri sebagai aktivis pembela buruh.

Nama Widji Thukul ada di barisan demonstran kedungombo, Sritex, dan sejumlah demonstrasi besar di Solo.

Ia kemudian bergabung dengan Partai Rakyat Demokratik (PRD).


Peristiwa Kudatuli

Hilangnya Widji Thukul tak lepas dari peristiwa 27 Juli 1996.

Peristiwa ini dikenal sebagai Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli, alias Kudatuli.

Saat itu, PRD di bawah pimpinan Budiman Sudjatmiko dituding oleh pemerintah melalui Kepala Staf Bidang Sosial dan Politik ABRI, Letnan Jenderal Syarwan Hamid, sebagai dalang di balik peristiwa itu.

Aktivis PRD diburu, termasuk Widji Thukul.

Kala itu Widji Thukul berada di Solo sebagai Ketua Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat atau Jaker yang merupakan badan yang merapat ke PRD.

Widji Thukul kabur usai beberapa anggota kepolisian mendatangi rumahnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved