Buang Air Besar di Celana, Bocah di Luwu Tewas Dianiaya Calon Ayah Tiri
R memerintahkan korban ke kamar mandi. Namun karena korban tidak segera bergerak, R kemudian mengambil sapu dan memukul
TRIBUNTORAJA.COM - Penyidik Polres Luwu, Sulawesi Selatan, terus mendalami motif penganiayaan yang menewaskan MA, balita berusia 2 tahun 9 bulan.
Korban diduga dianiaya oleh R (28), kekasih ibu kandung korban sekaligus calon ayah tirinya.
Tragedi ini terjadi di rumah kontrakan mereka di Lamunre, Kecamatan Belopa Utara, pada Kamis (20/11/2025) malam.
Dalam pemeriksaan, R mengaku melakukan kekerasan karena tersulut emosi setelah korban buang air besar (BAB) di celana dan dianggap tidak menuruti perintahnya.
Saat diperiksa di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Luwu, R tampak menunduk lesu. Ia mengakui bahwa kemarahannya dipicu oleh hal sepele.
“Waktu itu saya baring, saya tanya ‘kau berak’, tapi dia tidak mengaku. Ternyata benar BAB,” ucap R, Senin (24/11/2025).
Merasa kesal, R memerintahkan korban ke kamar mandi. Namun karena korban tidak segera bergerak, R kemudian mengambil sapu dan memukul paha korban dua kali.
Tak berhenti di situ. Saat korban berjalan menuju kamar mandi tetapi sempat berhenti di area dapur, R kembali kehilangan kendali. Ia menaruh sapu, lalu mengambil balok kayu dan menghentakkan ke lantai sebelum memukulkannya kepada korban.
“Saya pukulkan satu kali karena sudah emosi,” kata R kepada Tribun yang mewawancarainya di ruangan penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak.
Hantaman benda tumpul itu membuat korban menangis dan jatuh.
Meski sempat bangkit dan masuk ke kamar mandi, korban kemudian ambruk di depan kamar dan akhirnya pingsan.
Tak lama kemudian, nyawanya tak tertolong.
Kepala Satuan Reskrim Polres Luwu, Iptu Ibnu Robbani, mengatakan bahwa pelaku diduga memiliki kontrol emosi yang buruk.
“Penyidik sudah memeriksa terduga pelaku R, ibu korban berinisial L, dan ayah kandung korban berinisial A. Pemeriksaan saksi lain masih berjalan,” ujarnya.
Untuk memastikan penyebab kematian secara medis, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi dari tim Biddokkes Polda Sulsel.
Autopsi dilakukan selama hampir dua jam, dan hasil resminya diperkirakan keluar dalam waktu sekitar satu bulan.
R kini ditahan di Mapolres Luwu untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Kasus ini menambah panjang daftar kekerasan terhadap anak dan menjadi perhatian serius aparat penegak hukum.(sauki)
| Dulu Rebut Istri Orang, Kini Bripka ML Nyaris Rudapaksa Tahanan Perempuan Polres Luwu |
|
|---|
| Ini Tampang Penembak Kepala Sekolah di Padang Sappa Luwu, Residivis Narkoba |
|
|---|
| Polisi Masih Selidiki Motif Penembakan Kepala Sekolah SD di Luwu, Pelakunya Tetangga |
|
|---|
| Tahanan Polsek Bua Luwu Mengaku Diniaya Hingga Masuk RS, Polres Luwu Membantah |
|
|---|
| Kronologi Dokter di Luwu Sulsel Diduga Lecehkan Pasien, Modus Bawa Cokelat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/anaiay-anak323.jpg)