48 Jam Lagi Taufan Pawe Lengser dari Kursi Ketua Golkar Sulsel, Politisi Sulteng Calon Kuat Plt

TRIBUNTORAJA.COM - Masa jabatan pengurus DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan di bawah kepemimpinan Taufan Pawe tinggal 48 jam lagi.

Kepengurusan Taufan Pawe akan berakhir pada 19 November 2025.

Namun hingga Senin (17/11/2025), belum ada kepastian dari DPP Golkar mengenai kelanjutan arah organisasi.

Di tengah penantian tersebut, beredar informasi mengenai figur yang dipertimbangkan sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Golkar Sulsel apabila DPP tidak memperpanjang masa jabatan Taufan Pawe.

Nama yang paling mencuat adalah Muhidin M Said, Ketua Bappilu Korwil Sulawesi DPP Golkar sekaligus anggota DPR RI dari Sulawesi Tengah.

Namun Muhidin langsung merespons isu itu dengan singkat.

“Belum,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Ia menegaskan bahwa seluruh keputusan ada di tangan DPP.

“Kita rapatkan dulu,” tambahnya.

Meski begitu, dari informasi internal partai, Muhidin disebut-sebut sebagai figur yang memiliki peran kunci dalam penentuan arah Golkar Sulsel.

“Pak Bahlil tidak akan mengambil keputusan tanpa mendengarkan Pak Muhidin,” kata sumber Tribun.

Sementara itu, Ketua DPD I Golkar Sulsel, Taufan Pawe, menegaskan dirinya siap menjalankan apa pun keputusan DPP, baik perpanjangan SK maupun pengangkatan Plt baru.

“SK saya berakhir tanggal 19 November. Kita tunggu keputusan DPP apakah akan di-Plt atau dilanjutkan,” ujarnya.

Mantan Wali Kota Parepare itu, menyampaikan bahwa hingga kini belum ada instruksi apa pun dari Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia.

“Semua bagi saya baik-baik saja. Sejauh ini belum ada perintah,” katanya.

Ketika ditanya mengenai kesiapannya maju kembali dalam Musda 2025, Taufan memilih menyerahkan sepenuhnya kepada kader di 24 kabupaten/kota.

“Itu saya tidak bisa jawab. Biarlah proses yang berjalan,” katanya.

Taufan juga menyinggung dinamika internal di tubuh Golkar yang dianggapnya sebagai proses sehat dalam demokrasi partai.

Ia mencontohkan hubungannya dengan Nurdin Halid (NH), yang pernah menjadi rival namun kini berada dalam barisan yang sama.

“Coba bagaimana dulu NH dengan TP. Pada akhirnya jadi sahabat. Bukan Golkar kalau tidak berdinamika,” ujarnya sambil tersenyum.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa Musda hanya bisa digelar ketika kondisi internal benar-benar kondusif.

“Musda itu akan terwujud kalau semuanya baik-baik. Tidak mungkin Musda dilaksanakan dalam kegaduhan. Itu pesan Ketua Umum.”

Dengan waktu yang semakin sempit, ketidakpastian soal apakah Golkar Sulsel akan dipimpin Plt atau mendapat perpanjangan kepengurusan masih terasa di internal partai.

Untuk saat ini, Taufan Pawe hanya menunggu instruksi resmi dari DPP Golkar terkait kepastian masa depan organisasi beringin di Sulawesi Selatan.

Sosok Muhidin Mohamad Said

Muhidin Mohamad Said anggota DPR RI terlama.

Selama 25 tahun terakhir, Muhidin Mohamad Said berkantor di DPR RI.

Politisi Partai Golkar itu memiliki karier mentereng sebelum terpilih.

Ia menjalani periode kelimanya sebagai anggota DPR RI setelah dilantik pada Selasa (1/10/2024).

Muhidin Moh Said mulai menjabat anggota DPR RI pada periode 2004-2009.

Ia kembali terpilih di empat periode berikutnya, yaitu 2009-2014, 2014-2019, 2019-2024, dan 2024-2029.

Sehingga Muhidin Moh Said bakal menjabat selama 25 tahun sebagai wakil rakyat di DPR RI.

Politisi dari daerah pemilihan Sulawesi Tengah I itu pernah duduk di Komisi V dan Komisi XI.

Selain itu, Muhidin Moh Said juga menjadi  Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI periode 2019-2024.(erlan)