Sulaiman Bersaudara Ikut Tentukan Rektor Unhas Periode 2026–2030
Majelis Wali Amanat Unhas terdiri atas 19 anggota, di mana 17 di antaranya memiliki hak suara dalam proses pemilihan rektor.
TRIBUNTORAJA.COM - Proses pemilihan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) periode 2026–2030 bakal melibatkan dua tokoh penting asal Sulawesi Selatan, yaitu Andi Amran Sulaiman dan Andi Sudirman Sulaiman.
Keduanya merupakan kakak beradik yang kini sama-sama duduk sebagai anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Unhas dari unsur ex-officio.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, menjabat Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Unhas, sementara adiknya, Andi Sudirman Sulaiman menjabat Gubernur Sulsel.
Tiga nama calon rektor Unhas telah ditetapkan dan akan melanjutkan tahapan akhir pemilihan di tingkat MWA, yakni Prof Jamaluddin Jompa, Prof Budu, dan Prof Sukardi Weda.
Ketiganya lolos setelah menerima berita acara hasil penyaringan dari Senat Akademik Unhas.
Tahapan selanjutnya berupa sidang paripurna MWA akan digelar pada Januari 2026 untuk menentukan rektor terpilih.
Majelis Wali Amanat Unhas terdiri atas 19 anggota, di mana 17 di antaranya memiliki hak suara dalam proses pemilihan rektor.
Unsur ex-officio meliputi empat nama.
Yaitu Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek) Brian Yuliarto, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Ketua Umum IKA Unhas Andi Amran Sulaiman dan Ketua Umum BEM Unhas.
Dari unsur ini, dua anggota ex-officio, yakni Rektor dan Ketua Senat Akademik tidak memiliki hak suara.
Menariknya, Menteri Dikti Saintek memiliki bobot suara terbesar, yakni 35 persen dari total suara atau setara sembilan suara.
Dengan demikian, total suara yang akan diperebutkan para calon rektor berjumlah 25 suara.
Selain unsur ex-officio, MWA juga terdiri atas perwakilan dosen sebanyak 8 orang.
Mereka adalah Prof Alimuddin Unde, Prof Andi Niartiningsih, Prof Andi Zulkifli, Prof Asmuddin Natsir, Prof Dwia Aries Tina, Prof Hasanuddin, Prof Kartini, dan Prof Arsyad Thaha.
Perwakilan tenaga kependidikan diwakili Fadly Rivai dan Jumiaty Nurung.
Sedangkan dari unsur masyarakat diwakili Tony Wenas, Arsjad Rasjid, dan satu posisi yang sebelumnya diisi Bahlil Lahadalia kini sedang dalam proses pergantian.
Ketua Senat Akademik Unhas, Prof Baharuddin Thalib, mengapresiasi proses penyaringan calon rektor yang berjalan lancar dan transparan.
“Hasil ini mencerminkan kepercayaan anggota senat terhadap visi, integritas, dan rekam jejak para bakal calon rektor,” ujarnya, Senin (3/11/2025).
Ia juga menilai, kerja Tim Pokja Penyaringan sudah memastikan seluruh tahapan berlangsung sesuai prosedur dan menjaga kondusivitas kampus menjelang pemilihan.
Komitmen Prof JJ
Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Jamaluddin Jompa, menegaskan komitmennya membawa Unhas menembus 500 besar universitas terbaik dunia pada tahun 2030.
Target itu menjadi kelanjutan dari capaian bersejarah Unhas yang untuk pertama kalinya berhasil masuk peringkat 950 besar dunia, setelah penantian panjang selama 69 tahun.
“Masuk 1.000 besar dunia adalah ukuran universitas kelas dunia. Selama ini kita berjuang keras dan akhirnya bisa tembus posisi 950. Tapi kita tidak boleh berhenti di situ, ini baru permulaan,” ujar Prof JJ, sapaan akrabnya, dalam pemaparan gagasan bakal calon Rektor Unhas periode 2025–2030, di Unhas Hotel & Convention, Tamalanrea, Makassar, Senin (3/11/2025).
Prof JJ akan kembali maju dalam pemilihan Rektor Unhas periode 2025–2030.
Menurut Prof JJ, peringkat dunia bukan sekadar angka, tetapi bukti pengakuan global terhadap kualitas Unhas.
Ia menyebut capaian tersebut sebagai titik awal untuk melangkah lebih tinggi menuju posisi 800, 700, hingga 500 besar dunia.
“Ini bukan hanya soal ranking, tapi tentang harga diri Unhas dan Indonesia bagian timur. Kita harus buktikan bahwa Unhas mampu sejajar dengan universitas besar dunia,” tegasnya.
Dalam sesi pemaparan yang berlangsung dinamis, Prof JJ menjadi peserta pertama yang memaparkan 18 capaian besar selama masa kepemimpinannya yang akan dilanjutkan pada periode kedua.
Capaian pertama yang ia soroti adalah peningkatan pengakuan global, yang tercermin dari lonjakan signifikan peringkat Unhas di kancah internasional.
“Ranking Unhas tidak bisa dianggap sekadar angka. Ini juga pesan Presiden beberapa minggu lalu, bagaimana universitas besar seperti UI dan Unhas bisa memberi kontribusi signifikan agar menjadi pemain global,” ujarnya.
Selain pengakuan internasional, Prof Jamaluddin juga menyoroti kinerja unggul Unhas di tingkat nasional.
Saat ini Unhas menempati peringkat ketiga nasional dalam Indeks Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi.
“Unhas urutan 3 nasional, ini harus kita pertahankan,” ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya transformasi digital di bidang akademik dan administrasi, termasuk penguatan manajemen keuangan serta tata kelola berbasis digital.
Kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan (tendik) pun tetap menjadi prioritas utama.
“Jangan khawatir. Tahun ini peningkatan insentif mencapai 53 persen. Insya Allah kita lanjutkan dan tingkatkan lagi,” katanya optimistis.
Prof JJ juga memaparkan berbagai program berkelanjutan, seperti peningkatan infrastruktur digital dan keamanan data, serta dukungan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Di bidang layanan kemahasiswaan, tercatat 4.982 mahasiswa menerima bantuan keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan 28 persen mahasiswa Unhas mendapat beasiswa pada 2025.
“Jumlah ini akan terus bertambah, karena akses dan peluang belajar yang adil adalah bagian dari komitmen kita,” ujarnya.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya legalitas aset dan kepastian hukum, penguatan infrastruktur akademik, serta layanan kesehatan berakreditasi unggul.
Dalam aspek tata kelola, Prof JJ menegaskan pentingnya integritas, reformasi birokrasi, dan peningkatan standar nasional agar kualitas pendidikan Unhas semakin diakui dunia.
Program terakhir yang ia paparkan adalah inisiatif menuju kemandirian pendanaan universitas, untuk memperkuat ketangguhan finansial Unhas.
Untuk menopang seluruh target tersebut, ia mengusung konsep continuous improvement dengan membangun scientific culture of excellence atau budaya akademik unggul yang berkelanjutan.
“Kami tidak ingin hanya menjalankan standar minimum. Kami tetapkan target jauh lebih tinggi karena Unhas adalah satu-satunya PTNBH di Indonesia Timur yang harus sejajar dengan universitas besar di wilayah Barat,” jelasnya.
Berbagai strategi telah disiapkan, mulai dari penguatan infrastruktur, laboratorium, hingga fasilitas akademik dan riset.
“Unhas harus terus bertengger di papan atas di bidang apa pun. Itu butuh strategi tepat. Program yang sudah dicapai maupun belum, semuanya telah kami siapkan langkah konkretnya,” tutupnya.(faqih)
| 1.290 Anak Kembali Bersekolah, Tana Toraja Diganjar Penghargaan dari Pemprov Sulsel |
|
|---|
| Didemo Hingga Ricuh, Bupati Bone Umumkan Pembatalan Kenaikan PBB P2 |
|
|---|
| Sosok Prof Budu, Siap Kembali Lawan Prof JJ di Pemilihan Rektor Unhas |
|
|---|
| Profil Wamenaker Immanuel Ebenezer, Eks Relawan Jokowi dan Prabowo Mania yang Ditangkap KPK |
|
|---|
| KPK Tangkap Wamenaker Immanuel Ebenezer, Sempat Bujuk Prabowo Dukung Danny Pomanto di Pilgub Sulsel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/toraja/foto/bank/originals/Amran-Sulaiman-Masjid.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.