Roblox Wajibkan Persetujuan Orangtua untuk Anak yang Bermain

TRIBUNTORAJA.COM – Platform game online Roblox mengumumkan rencana memperketat sistem keamanan bagi pengguna anak-anak dan remaja.

Mulai tahun depan, setiap anak yang ingin menggunakan sejumlah fitur di Roblox akan diwajibkan mendapat persetujuan orangtua melalui sistem Parental Controls.

Langkah ini merupakan respons terhadap kritik luas yang menyebut Roblox berpotensi berbahaya bagi anak.

Kritik datang dari berbagai negara, termasuk Indonesia, yang menyoroti risiko paparan konten tidak pantas serta potensi interaksi dengan predator seksual.

Perkuat Sistem Verifikasi Umur

Selama ini, pengguna Roblox diminta mengisi tanggal lahir saat membuat akun.

Namun, anak-anak bisa saja mengisi data palsu agar terdaftar sebagai akun dewasa.

Meski begitu, akun tanpa verifikasi belum dapat mengakses fitur komunikasi seperti Voice Chat.

Fitur verifikasi umur berbasis kartu identitas dan swafoto sebenarnya telah ada sejak 2021.

Hanya saja, sistem ini dinilai masih bisa dikelabui. Dengan integrasi Parental Controls, Roblox berharap proses verifikasi lebih akurat dan sesuai usia.

“Berbagai lapisan keamanan tambahan ini hadir supaya pengguna dapat mengakses fitur dan konten sesuai usia mereka. Kami berharap langkah ini bisa menjadi standar yang diikuti oleh platform game maupun media sosial lain,” ujar Chief Safety Officer Roblox, Matt Kaufman, dikutip dari pengumuman resmi, Minggu (7/9/2025).

Baca juga: Pemerintah Indonesia Soroti Roblox, Kemungkinan Blokir Masih Terbuka