Unjuk Rasa Mahasiswa di Gedung DPRD Tana Toraja Nyaris Ricuh, Saling Tunjuk dengan Legislator

TRIBUNTORAJA.COM, MAKALE - Aksi demonstrasi Koalisi Mahasiswa Toraja di Gedung DPRD Tana Toraja, Selasa (9/9/2025),  memanas. 

Massa aksi bersikeras menyampaikan aspirasi mereka langsung di ruang paripurna DPRD, bukan di luar gedung.

Ketegangan terjadi ketika mahasiswa tidak diperkenankan masuk untuk audiensi. 

Ketua DPRD Tana Toraja yang menerima massa aksi kemudian menaikkan suaranya, menimbulkan perdebatan sengit di hadapan peserta aksi.

“Di luar, maupun bukan di ruangan paripurna kalau tujuannya untuk menyampaikan aspirasi demi kebaikan masyarakat, silakan!” tegas Ketua DPRD, Kendek Rante, dengan nada tinggi.

Pernyataan itu langsung disambut sorakan mahasiswa.

Koordinator aksi kemudian menenangkan rekan-rekannya. 

“Pelan-pelan saja, Pak. Tidak usah emosi, Pak. Kami datang baik-baik di sini,” ucapnya.

Namun, aksi tunjuk-menunjuk tak terelakkan, membuat suasana semakin panas.

Setelah perdebatan berlangsung, mahasiswa akhirnya diizinkan masuk untuk audiensi di ruang paripurna. 

Mahasiswa dipersilahkan naik ke lantai 2 tempat ruang sidang paripurna dengan syarat mereka tenang dalam ruangan tidak merusak fasilitas yang ada.

Pertemuan tersebut turut dihadiri Wakil Bupati Tana Toraja, Sekretaris Daerah, Ketua DPRD, sejumlah anggota DPRD, serta aparat keamanan gabungan TNI-Polri-Satpol PP.

Dalam audiensi yang penuh ketegangan itu, mahasiswa menyampaikan sembilan poin tuntutan mereka, di antaranya:

Mendesak Pemerintah dan DPRD Kabupaten Tana Toraja segera menindaklanjuti surat Peninjauan Kembali dari BKN terkait kebijakan mutasi dan demosi periode 2020–2024.

Mendesak Pemkab Tana Toraja melalui BAPPILITBANGDA untuk memasukkan tagline Tana Toraja Masero dalam RPJMD 2025–2029.