Gen Z Nepal Bersih-bersih Jalan dan Kembalikan Barang Jarahan usai Demo
Usai kerusuhan, generasi Z Nepal turun ke jalan membersihkan ibu kota dan mengembalikan barang hasil penjarahan. Keluarga korban tetap menuntut...
Penulis: Redaksi | Editor: Donny Yosua
TRIBUNTORAJA.COM, KATHMANDU – Setelah kerusuhan besar yang memaksa Perdana Menteri KP Sharma Oli mundur, jalanan Kathmandu, Nepal, pada Sabtu (13/9/2025) dipenuhi generasi Z yang membawa sapu, kantong sampah, dan kuas cat untuk membersihkan kota.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan anak muda menyapu trotoar, mengumpulkan puing, memperbaiki ubin jalan, hingga mengecat ulang tembok yang rusak.
Bahkan, sejumlah demonstran mengembalikan barang hasil penjarahan, seperti kulkas, microwave, dan kipas angin.
Menurut penyelenggara aksi, kegiatan ini bertujuan menegaskan bahwa gerakan mereka tidak hanya sebatas protes, tetapi juga membangun kembali.
Dari Protes ke Kerusuhan
Unjuk rasa generasi Z pecah sejak Senin (8/9/2025), berawal dari kebijakan pemerintah menutup sejumlah media sosial populer dengan alasan keamanan siber dan pajak.
Kebijakan itu memicu kemarahan publik terkait praktik korupsi, sehingga aksi berubah menjadi kerusuhan besar.
Kantor pemerintah, rumah politisi, hingga Istana Singha Durbar—pusat pemerintahan Nepal—dibakar massa.
Menurut Kepolisian Nepal, 51 orang tewas, termasuk 21 pengunjuk rasa, 9 tahanan, 3 polisi, serta belasan warga sipil.
Seorang warga India termasuk di antara korban. Lebih dari 1.300 orang luka-luka, sekitar 1.000 di antaranya sudah dipulangkan setelah mendapat perawatan.
Baca juga: Pemerintah RI Mulai Evakuasi WNI di Nepal, 57 Orang Sudah Dipulangkan
Dampak Ekonomi dan Politik
Kerusuhan menghantam pariwisata Nepal. Asosiasi Hotel Nepal (HAN) mencatat kerugian lebih dari 25 miliar rupee (sekitar Rp 4,6 triliun).
Hotel Hilton di Kathmandu mengalami kerusakan hingga 8 miliar rupee (Rp 1,4 triliun), sementara puluhan hotel lain di Pokhara, Butwal, Bhairahawa, dan Biratnagar turut dijarah.
Ribuan pekerja pun terancam kehilangan mata pencaharian.
Di ranah politik, pengunduran diri KP Sharma Oli dan empat menterinya menimbulkan kekosongan kekuasaan.
Namun, mantan Ketua Mahkamah Agung Sushila Karki kini dipilih sebagai pemimpin sementara Nepal.
Baca juga: Akhirnya Ditangkap, Pelaku Pengeroyokan Driver Ojol Hingga Tewas Saat Demo Rusuh di Makassar
Tuntutan Keadilan
Keluarga korban masih berduka. Mereka menggelar doa bersama dengan menyalakan lilin di depan kamar jenazah rumah sakit di Kathmandu.
“Kami harus memperjuangkan keadilan untuk keluarga kami yang terbunuh, dan kami tidak bisa diam lebih lama,” ujar Kamal Subedi, peserta aksi doa, yang kehilangan keponakannya dalam bentrokan.
Warga lain, Bhol Bahadur Bishwokarma, masih mencari kepastian tentang saudaranya, Santosh, yang dilaporkan tewas akibat tembakan polisi.
“Kami dengar jenazahnya ada di kamar mayat, tapi tidak ada konfirmasi. Kami bahkan belum bisa melihat kondisinya. Kami menuntut pemerintah segera menjawab kekhawatiran ini,” ujarnya.
(*)
Pemerintah RI Mulai Evakuasi WNI di Nepal, 57 Orang Sudah Dipulangkan |
![]() |
---|
Kapuspen TNI dan Ferry Irwandi Jalin Komunikasi dan Saling Memaafkan |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Siap Tindaklanjuti Tuntutan Pembebasan Mahasiswa dan Aktivis yang Ditahan |
![]() |
---|
Akhirnya Ditangkap, Pelaku Pengeroyokan Driver Ojol Hingga Tewas Saat Demo Rusuh di Makassar |
![]() |
---|
Yusril Ihza: Kompol Cosmas dan Bripka Rohmat Akan Dipidana Usai Lindas Ojol saat Demo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.